jpnn.com, BOGOR - Sebanyak 34 narapidana tindak pidana terorisme telah mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat hari ini.
"Hari ini di Lapas Narkotika Gunung Sindur, dari 56 jumlah warga binaan terorisme, 34 menyatakan ikrar setia pada NKRI," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Sudjonggo saat konferensi pers usai pembacaan ikrar, Kamis (15/4).
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gatot dan Terawan Akrab, KPK Datangi Kantor PDIP, Ada Aturan Baru tentang PNS
Menurutnya, ikrar yang diucapkan di hadapan Al-Qur'an itu akan menjadi pintu masuk para narapidana terorisme untuk kembali diterima oleh masyarakat. Meski begitu, tegasnya, tidak akan sampai mengurangi masa hukuman di lapas.
"Para napi ini rata-rata masih usia produktif, masih usia muda. Jangan sampai perbuatannya terulang karena perutnya lapar hanya karena tidak bisa diterima masyarakat," sambungnya.
BACA JUGA: Teroris Kalang Kabut, Serang Densus 88 Antiteror dengan Parang, Dorr!
Sudjonggo menyebutkan sebanyak 22 narapidana terorisme lainnya di lapas tersebut belum mengucapkan ikrar setia pada NKRI. Para napiter itu masih dalam tahap proses deradikalisasi.
"Pembinaan terus berjalan. Memang pidananya berbeda-beda. Secara usia dan daya nalar berbeda-beda," sambungnya.
BACA JUGA: Ledakan Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar: Densus 88 sudah Tangkap 31 Teroris
Kemenkumham kini terus melakukan pembinaan terhadap napi terorisme dengan menggandeng Densus 88 Antiteror Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), dan pemuka agama.
"Seluruh Jawa Barat ini ada 106 (narapidana terorisme, red) saat ini bisa bertambah bisa berkurang di kemudian hari, karena mutasi dari tempat lain atau kami mutasikan ke tempat lain," pungkasnya. (ant/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia