jpnn.com - BANDUNG – Rumah Amal Masjid Salman ITB membuat inovasi pelayanan publik bagi kaum dhuafa.
Warga kurang mampu sekarang bisa mengambil beras dari sebuah mesin menyerupai anjungan tunai mandiri (ATM) di dalam area Masjid Salman.
BACA JUGA: Ogah Ditilang, Pemilik Kendaraan Berdebat dengan Polantas
ATM Beras ini memiliki ukuran 60 cm x 60 cm x 160 cm, berbentuk kotak seperti lemari dan sangat mirip dengan mesin ATM biasa.
Selain itu, dilengkap dengan perangkat elektronik yakni modem hybriduntuk network GSM/satelit untuk daerah terpencil, serta sistem kontrol dan pemantauan berbasis machine to machine (M2M) atau internet of things (IoT).
BACA JUGA: Massa 212 yang Jalan Kaki ke Jakarta Terus Bertambah
”Jadi ATM Beras ini adalah perangkat yang bisa mengeluarkan beras dalam jumlah tertentu secara otomatis. Cara kerjanya ialah beras keluar dengan cara menempelkan kartu Radio Frequency Identification (RFID) atau kartu elektronik lainnya di bagian tertentu berbentuk card reader pada perangkat tersebut,” kata Manajer Penelitian dan Pengembangan Rumah Amal Salman ITB Romi Hadriyansyah belum lama ini.
Romi mengatakan, ATM Beras diciptakan Alumni pengurus Rumah Amal Salman ITB, Budiaji.
BACA JUGA: Bus Pengangkut Massa 212 Harus Trayek Jakarta
”ATM beras ini berikan kepada kami dari salah satu alumni Salman yakni Mas Budiaji dan ATM beras ini resmi beroperasi pada Senin, 7 November 2016 lalu,” katanya.
Romi menuturkan tujuan diciptakannya alat tersebut dalah untuk membantu kaum dhuafa (fakir miskin) yang betul-betul kelaparan karena kemiskinannya.
”Satu kali transaksi warga bisa menarik beras dari ATM Beras ini sebanyak 1,65 kg atau sekitar dua liter,” ujarnya.
Romi mengatakan rencananya ke depan ATM Beras akan disebar ke beberapa masjid yang ada di Kota Bandung.
”Alhamdulillah sampai sekarang sudah banyak lembaga zakat sampai Pemkot Bandung yang berminat dengan ATM beras. Tapi untuk mengembangkannya perlu melibatkan instansi lainnya. Kami sih berharap tahun depan bisa ada 100 unit ATM Beras di Kota Bandung,” kata dia.
Pengambilan beras dilakukan secara terjadwal. Misalnya warga dengan kartu kategori A dijadwalkan pada hari Selasa dan Jumat. Kategori B hari Rabu dan Sabtu. Sementara kategori C di hari Kamis dan Minggu.
Setiap pengambilan akan keluar beras sebanyak 1,65 kilogram atau seara dua liter. ATM Beras rencananya juga ditempatkan pada beberapa masjid di Kota Bandung. (bbs/fik/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Jabar Kirim 500 Personel Brimob
Redaktur : Tim Redaksi