Masa belajar di OOTC, Tianjin, Tiongkok, ditutup dengan transplantasi pada balita berumur 3 tahun, yang beratnya hanya 9,8 kilogram. Menariknya kasus ini adalah livernya berasal dari cadaver dengan pola split. Metode ini jauh lebih unik dan rumit daripada semua metode yang telah saya ceritakan.
----------------------------------------------------------
Oleh: Nany Wijaya/Wartawan Jawa Pos
---------------------------------------------------------
Saya dan tim transplantasi liver RSUD dr Soetomo Surabaya tidak pernah menyangka akan bisa "menikmati" sepuluh kasus penggantian hati selama enam hari di Oriental Organ Transplant Hospital (OOTC) Tianjin, TiongkokSaya yakin, orang lain pun tidak menyangka bahwa kami akan bisa belajar sebanyak itu, mengingat enam hari memang bukan waktu yang bisa dibilang panjang
BACA JUGA: Donornya Cadaver Napi 68 Jenis Kejahatan
Karena itu, kami sangat mensyukuri hubungan istimewa Pak Dahlan Iskan dengan pusat transplantasi liver terbesar di dunia itu
Sayangnya, selama di sana, saya atau teman lain tidak sempat melongok ruang perawatan mantan CEO Jawa Pos yang kini menjadi Dirut PLN itu
BACA JUGA: Donor Datang Tengah Malam pun Langsung Operasi
Separo dari kami beruntung masih sempat bertemu dengan seorang pasien asal Medan yang baru selesai ditransplanBACA JUGA: Tempat Mencuci Liver Itu Mirip Meja Pencuci Piring
Pada hari itu, sebelum berdiskusi dengan dr Deng dan dr Zhang (yang fotonya sudah saya munculkan di serial sebelumnya), kami diberi kesempatan untuk mengunjungi pasien ke ruang-ruang perawatanDi kalangan medis, kunjungan seperti itu dikenal dengan istilah visite.Agar tidak terlalu mengganggu pasien, rombongan kami dibagi duaSatu rombongan ke lantai delapan bersama dr Pan Cheng, yang lain ikut dr Deng Yonglin ke lantai pasien-pasien di lantai enamSaya termasuk yang ikut dr DengSeperti diketahui, keduanya adalah direktur transplantasi OOTC
Yang visite bersama dr Deng sempat bertemu dengan dua wanita lokal yang sudah ditransplanYang seorang, berusia sekitar 45 tahun, masih harus opname karena baru lima hari post-operasi sehingga masih perlu memakai selang pembuang sisa darah di perut kanannyaSelain itu, dia juga masih mengenakan semacam gurita untuk melindungi luka bekas operasinya
Wanita lain yang kami temui siang itu adalah Zhang LifengMelihat cara jalan dan wajahnya yang masih pucat, siapa pun bisa menebak bahwa operasinya belum lamaTernyata, dugaan itu benarDia mengatakan baru dua minggu meninggalkan rumah sakitOperasinya sendiri sekitar sebulan sebelum dia keluar dari rumah sakitSiang itu dia datang ke rumah sakit untuk kontrol
Selama mengikuti operasi di OOTC, belum pernah kami bertemu dengan resipien ataupun donor wanitaSeluruhnya laki-lakiJadi, baru hari itu kami bertemu dengan pasien wanita post-transplanMenurut catatan China Liver Transplant Registry (CLTR: lembaga nasional yang mengordinasikan 61 pusat transplan liver di seluruh Tiongkok), jumlah resipien wanita di negeri itu memang hanya 15,4 persenSisanya laki-lakiSebanyak 5,8 persen dari total resipien transplantasi liver di Tiongkok adalah remaja dan anak-anakUsia mereka yang masuk dalam kategori itu bervariasi, antara 3 bulan hingga (maksimal) 18 tahun.
Pendirian lembaga pemerintah tersebut diprakarsai oleh 21 center besar di Tiongkok, termasuk OOTC. Keberadaannya sangat membantu perkembangan transplantasi liver di sanaSebab, lembaga tersebut memiliki pusat data yang online dengan semua pusat transplan di seluruh negeriData lengkap para pasien yang sudah terdaftar dalam antrean transplan liver di semua pusat transplan pasti tersimpan di lembaga tersebutYang disimpan bukan hanya nama, alamat, umur, dan organ yang dibutuhkan si calon, tetapi juga penyakit dan sidik jari merekaBayangkan! Kelengkapan data itulah, yang memudahkan lembaga tersebut mendistribusikan liver cadaver dari seluruh Tiongkok dengan tepat.
Bahwa Zhang bisa meninggalkan rumah sakit dalam waktu yang begitu cepat bukan hal yang istimewaDi OOTC, pasien memang tidak perlu berlama-lama di rumah sakitBukan karena yang antre bed-nya banyak, tetapi karena mereka memang tidak perlu berlama-lama di rumah sakitBahkan, di ICU pun tidak perlu sampai semingguKecuali pasien tersebut mengalami komplikasi pascaoperasi. Tetapi, itu jarang sekali.
Sepanjang yang kami tahu selama di OOTC, seorang pasien hanya membutuhkan waktu sekitar 6-8 jam untuk sadar setelah menjalani operasi penggantian hati, yang rata-rata memakan waktu 8-9 jamEmpat?lima jam setelah sadar, pasien sudah boleh ditemui keluarganyaUntuk donor hidup, waktu yang dibutuhkan untuk sadar lebih cepat lagi: hanya 4-5 jam.
Donor juga hanya membutuhkan waktu dua hari di ICUSetelah itu, dia sudah dikembalikan ke ruanganSatu-dua hari kemudian, dia sudah diajari dudukUntuk resipien, dibutuhkan waktu dua?tiga hari lebih lama daripada donor
Bagaimana bisa begitu cepat" Apakah dibantu dengan obat tradisional Tiongkok" Ternyata tidakTim dokter konsultan ICU RSUD dr Soetomo dan perawatnya yang bersama saya sudah mencatat obat apa saja yang digunakan di OOTC sebelum, selama, dan sesudah operasi.Pasien lain yang kami temui siang itu adalah seorang lelaki berumur sekitar 50 tahunDia sudah bersiap meninggalkan rumah sakitKawan lama dr Deng ini kembali ke rumah sakit juga untuk kontrol sajaTransplantasinya sudah lima tahun yang lalu.
Rombongan yang tidak bersama saya lebih bebas memilih "pasien"-nya. Dokter Pan yang seharusnya "mengawal" mereka visite sedang sibukMereka diuntungkan oleh keadaan itu karena lantas bisa bertemu dengan seorang pasien Indonesia asal MedanPasien itu mengatakan berani datang ke OOTC untuk transplantasi setelah membaca buku Ganti Hati-nya Pak Dahlan
Saya sebenarnya berencana menemui pasien iniTetapi, dia keburu meninggalkan rumah sakitBerkunjung ke apartemennya "dia masih harus balik untuk kontrol" ternyata juga tak sempat karena padatnya jadwal operasi.Kami sungguh diuntungkan oleh banyaknya operasi yang harus kami ikutiMeski jenisnya sama, yakni transplantasi liver, penyebab dan kesulitan-kesulitan operasinya sangat bervariasiDengan begitu, kami jadi tahu betapa menakutkannya mencopot liver pasien yang kondisinya sangat burukSebab, semakin jelek livernya, berarti semakin tinggi tekanan darah di vena porta (pembuluh darah utama) livernyaDan, itu berarti potensi untuk terjadi perdarahan hebat "seperti kami lihat pada pasien yang ditangani dr Pan" semakin besarBisa dibayangkan risikonya bila perdarahan tak bisa segera dihentikanTekanan darah pasien akan dropBegitu pula denyut jantungnya dan bahkan suhu tubuhnyaUntuk suhu badan pasien, tidak sulit mengatasinya karena di sana ada alat pemanas khusus yang dipasang di atas dahi pasienDengan alat itu, suhu pasien bisa dijaga.
Selain itu, masih dengan dr Pan, kami menemukan kasus sulit lainYakni, timbulnya rembesan darah dari pembuluh darah yang baru disambungKeadaan itu terjadi karena pembuluh darah liver yang sudah disambung bisa sewaktu-waktu melintir.
Jenis kesulitan lain yang kami dapati bersama dr Pan adalah pasien dengan pembuluh utama liver yang sudah mengalami penyumbatan berat (stadium tiga) atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai kasus trombosisTak banyak dokter bisa mengatasi kondisi iniPembuluh yang tersumbat itu bisa membesar sampai seukuran ibu jari orang dewasa.
Di Tiongkok, tidak banyak dokter yang ahli dalam kasus seperti ituDan, dr Pan adalah salah satu yang terbaik untuk urusan iniMalam itu dokter ahli yang sudah melakukan transplantasi liver lebih dari 800 kasus ini "pernah sembilan kasus dalam sehari" membuktikan kemampuannya mengatasi trombosis pada resipien yang menerima donor dari cadaver.
Di malam yang lain, kami juga melihat bagaimana dr Wentao Jiang dan dr Zhu Zhijun yang sudah mentransplantasi lebih dari 900 pasien itu mengatasi resipien yang livernya sudah melekat ke dinding perut akibat kankerSecara teoretis, pasien seperti ini tidak perlu diselamatkan karena chance (peluang) keberhasilan operasinya sangat tipisJangankan mengganti livernya, melepaskan organ terbesar itu dari perutnya saja sudah setengah matiDan, dua dokter yang umurnya masih di bawah 47 tahun itu berhasil.
Keberanian mereka menangani pasien-pasien yang peluang keberhasilan operasinya sangat kecil itu membuat dr Iwan Kristian bertanya, apakah OOTC menggunakan kriteria Milan untuk memilih pasienTernyata tidak selalu
Kriteria Milan adalah kriteria yang dibuat atas kesepakatan para ahli transplantasi organ dalam suatu rapat di Milan, ItaliaKriteria itu untuk menentukan layak tidaknya seorang pasien kanker liver dan sirosis (livernya rusak dan mengerut) ditransplantasi.
Dalam catatan China Liver Transplant Registry (CLTR), kondisi 53,1 persen penderita penyakit liver stadium akhir yang berhasil ditransplan di Tiongkok sudah tidak memenuhi kriteria MilanArtinya, sebenarnya mereka sudah tak layak ditransplan karena kondisinya sudah sangat buruk dan umurnya juga sudah di atas 80 tahunFaktanya, operasi itu berhasil dan pasiennya hidup sampai bertahun-tahun.
Tingkat keberhasilan transplantasi di Tiongkok memang patut diacungi jempolItu bukan promosi, tetapi faktaPasien post-transplan liver pertama di dunia ini yang berhasil hamil dan melahirkan adalah pasien Tiongkok yang dioperasi di negerinya sendiri.Bagaimana OOTC sendiri" Prestasi apa yang pernah mereka buat, selain keberhasilan transplantasi yang rutin itu" Banyak.
Pasien liver yang pertama ditransplan oleh Prof Dr Shen Zhong bertahan hidup hingga sekarangPetani desa itu menjalani transplan hati 15 tahun laluOperasinya, kenang Shen, memakan waktu 20 jamMaklum, ini kasus pertama yang ditanganiPadahal, untuk itu, dia sudah menyiapkan diri dengan berlatih transplantasi pada 100 ekor anjing
Kemudian, dr Deng Yonglin berhasil menangani penggantian hati seorang bayi berumur tujuh bulan dengan donor dari bapaknyaSekarang bayi itu sudah berumur 5 tahunDia juga pernah menangani transplantasi pada bayi berumur kurang dari dua tahun dengan menggunakan donor cadaver yang di-split (dibagi)Rekor itu ditembus dr Zhu Zhijun dengan keberhasilannya atas bayi berumur lima bulanBayi itu kini sudah berumur empat tahunPada hari terakhir kami di OOTC, para jagoan transplantasi liver itu "menghadiahi" kami dengan operasi pada seorang balita berumur 3 tahun yang berat badannya hanya 9,8 kilogram
Bocah malang ini harus segera dioperasi karena kondisinya sudah sangat burukDia sudah dua minggu tak bisa menelan makanan apa punPerutnya pun sudah membuncit akibat ascites (penumpukan cairan di rongga perut)Padahal, untuk mengatasi itu, dokter sudah melakukan pengambilan limpa (spleenectomy) dan menyambungkan saluran empedunya langsung ke ususTindakan terakhir itu dikenal dengan istilah Kasai oleh para dokter
Sayangnya, operasi yang akan menjadi all star performance itu gagal karena dokter yang memotong liver donor melakukan kesalahanAda satu pembuluh darah yang dipotong setengah sentimeter lebih pendek daripada yang dibutuhkanKata Prof Shen, itu terjadi karena dokter tidak melakukan pemotretan kedua pembuluh darah utamaIni sebenarnya kesalahan kecilTetapi, jika transplantasi dipaksakan, akan berakibat fatalMaka batallah operasi malam ituPadahal, bayinya sudah dibius dan liver donor sudah di-splitUntung donornya cadaver.
"Tidak apa-apaSisa liver yang masih tiga perempat kan bisa dipakai oleh donor dewasa," kata Prof ShenDi ruang lain, dr Deng yang sudah menangani sekitar 1.000 kasus transplantasi liver memang sedang menyiapkan seorang resipien dewasaUntuk mengobati kekecewaan kami, malam itu Prof Shen memberikan kuliah hingga hampir tengah malam kepada tim dari Surabaya. Di akhir kuliah, berdasarkan pertanyaan-pertanyaan kami selama di center yang dia pimpin itu dan dari semangat kami mengikuti dan mempelajari setiap step transplantasi, ahli ini mengatakan bahwa tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya sudah sangat siap melakukan transplantasi liver sendiri
Namun, ketika diminta mendampingi kasus perdana kami nanti, ayatollah transplantasi liver ini menyatakan kesediaannyaDia akan membawa serta tim andalannyaPenilaian dan dukungan itu membuat semangat kami untuk bisa segera menjadikan Surabaya pusat transplantasi liver semakin membaraDengan cita-cita besar itu kami kembali ke tanah air.
Semangat kami semakin besar setelah mendapat arahan yang lebih detail dari jagoan transplan liver Singapura, Dr dr Prema RajAhli bedah ini juga siap mem-back up tim Surabaya saat melakukan transplantasi liver dengan donor hidup pada orang dewasa, yang semoga tak lama lagi bisa dilaksanakanKami menemui Dr Prema di RS Mount Elizabeth, sepulang dari Beijing.
Sedikit catatan yang membanggakan tentang tim kami selama dalam perjalanan itu adalah: keberhasilan dr Philia menyelamatkan seorang perempuan tua asal Beijing yang mendapat serangan stroke ringan, saat berada di pesawat ke Singapura bersama kami(kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipotong Pakai Cusa, Harus Rapi dan Tidak Berdarah
Redaktur : Tim Redaksi