Laporan NANY WIJAYA, Jawa Pos
DALAM karir saya sebagai wartawan, saya pernah meliput dan mempelajari tentang transplantasi liver dan jantung pada 1993 di Australia
BACA JUGA: Dipotong Pakai Cusa, Harus Rapi dan Tidak Berdarah
Kemudian, pada 2006 di SingapuraBACA JUGA: Mirip Bengkel, Sehari Bisa Delapan Kali Transplantasi
Dari yang menggunakan donor hidup sampai cadaver (mayat).Ternyata, suasananya tak seperti yang saya bayangkan: Tegang, berdarah-darah, dan jumlah ahli bedahnya banyak
BACA JUGA: Bermula dari Dahlan, agar Cangkok Hati Lebih Terjangkau
Suasananya santaiTangan para dokternya juga tidak sampai berlumuran darahSekali pun saat pasien (resipien, penerima organ) mengalami pendarahan hebat, seperti yang kami saksikan pada kasus yang kedua.Karena para dokter dan perawatnya tidak tegang, mereka tidak terganggu oleh kehadiran kami yang berjumlah 12 orang dan selalu ingin tahu apa saja yang ada dan terjadi di situTermasuk obat, alat, dan cairan yang dipakaiPadahal, kamar operasinya tidak besar, hanya sekitar 6x8 meter.
Dan karena itu, anggota tim Surabaya bisa riwa-riwi sesukanyaDari ruang resipien ke ruang donor, balik lagi ke resipien, lantas ke donor lagi, dan kembali ke resipien.
Bukan hanya ituKami juga boleh mengabadikan apa saja yang kami mau, asal bukan wajah donor dan resipienAkses itu tentu seperti angin surga bagi dr Hanindito SpAn (KIC) yang ahli anestesi, dr Vicky Sumarki SpB (KBD) yang ahli bedah digestif (perut), dr Heroe Soebroto SpBTKV yang ahli bedah vaskuler, serta perawat bedah Choirul AnamDengan begitu, mereka bisa memotret dan memvideokan semua.
Selain memotret, selama di kamar operasi kami boleh berdiskusi dengan para senior dan direktur transplantasi liverKesempatan itu juga tak disia-siakan oleh tim SurabayaDi antara yang pernah mereka ajak diskusi di ruang operasi adalah dr Shen Zhongyang (Presdir), dr Deng Yonglin (Direktur), dr Zhu Zhijun (Direktur), dr Pan Cheng (Direktur), dr Du Hongyin (Direktur), dr Zhang Jian Jun (Wakil Direktur), dan dr Yu Wenli (Wakil Direktur)Mereka semua ahli bedah, kecuali dr Du dan dr Yu.
Dokter Du adalah ahli anestesi dengan rekor penanganan kasus transplantasi terbanyak di duniaBegitu hebatnya sehingga Amerika Serikat (AS) pernah meminta dia menjadi konsultan ICU dan anestesi pasien transplan selama enam bulan.
Kami benar-benar berterima kasih kepada OOTC (Oriental Organ Transplant Center) untuk akses yang luar biasa ituSebab, dengan begitu, setiap anggota tim Surabaya jadi bisa mempelajari semua detail dan tahap transplantasi, mulai dari donor hingga resipien.
Untuk pembedahannya, misalnyaMeski yang donor dan resipiennya orang dewasa, yang mempelajari tahap operasi bukan hanya dr Iwan Setiawan SpB (KBD - konsultan bedah digestif) dan dr Vicky Sumarki Budipramana SpB (KBD)Tetapi juga dr Poerwadi dan dr IGB Adria Hari Astawa SpB SpBA yang sebenarnya ahli bedah anak serta dr Heroe dan perawat Choirul.
Saking seriusnya, dr Adria hingga betah berdiri di dekat meja operasi berjam-jamApalagi, dr Iwan dan dr Vicky yang memang bidangnya.
Begitu pula dr HeroeKalau sudah tiba saatnya memotong, meng-klamp atau anastomosis (menyambung pembuluh darah), dokter berumur 48 tahun itu nyaris tak berkedip melihatnyaKalau bukan itu yang dilakukan dokter, dia menjadi "wartawan"Mencatat semua jenis obat, cairan, detail tindakan dan waktunya, dari menit ke menit.
Yang tak kalah sibuknya adalah trio ahli anestesi/konsultan ICU (dr Elizeus Hanindito SpAn-KIC, dr Arie Utariani SpAn-KIC, dan dr Philia Setiawan SpAn-KIC), serta perawatnya, Ekko YeppiantoMeski bidang tugasnya seputar pembiusan dan "maintenance" pasien selama operasi dan setelah di ICU, mereka tak mengabaikan tahap pembedahanSebab, kata dr Arie, semua tindakan yang diambil ahli bedah berpengaruh langsung kepada kondisi pasien selama dan sesudah operasiMisalnya, terhadap tekanan darah, denyut jantung, temperatur tubuh, pernafasan, dan masih banyak lagi.
Selain perlu, semua tahap dalam transplantasi liver sangat menarik untuk dicermati, baik yang ada pada donor maupun resipienPada donor, yang paling menarik adalah prosedur pemotongan hepar atau livernyaSebelum membelah, dokter harus lebih dulu menandai pembuluh-pembuluh darah penting dan saluran empedunya dengan pita-pita kecil berwarna merah, biru, dan kuningSetelah itu, baru dipotongBagaimana memotongnya, kan sudah saya ceritakan di tulisan kemarin.
Setelah terpisah dari tubuh donor, potongan liver itu diserahkan kepada dokter yang ahli untuk dicuciDari mana pun asalnya, dari donor hidup maupun cadaver, liver yang akan ditransplantasikan harus lebih dulu dicuci bersih hingga tak ada lagi darah di dalam pembuluh-pembuluh darah.
Sebab, sisa darah itu bisa mengakibatkan trombosis atau penyumbatan pada pembuluh darah setelah liver disambungkan ke tubuh pasienJika itu sampai terjadi, repotnya bukan mainKalau keburu ketahuan, bisa re-open atau dibedah ulangKalau tidak, pasien bisa meninggal.
Pencucian potongan liver donor dilakukan di ruang operasi yang sama dengan donorTepatnya di meja kecil yang diletakkan tak jauh dari kaki donor.
Mencuci liver bukan pekerjaan mudahDibutuhkan keahlian khusus, kesabaran, dan ketelatenan, karena liver adalah organ yang strukturnya sangat lunak dan mudah robek.
Meja untuk mencuci liver mirip dengan meja cuci piring di dapur-dapur rumahHanya, ukurannya lebih kecilSekecil meja mesin jahitDi atas lubang baskom itu diletakkan baskom lain yang sudah diisi pecahan es batuLantas, ditutup dengan kain steril berwarna hijau (kadang biru)Setelah itu, di atasnya diletakkan baskom lain lagi berisi cairan ringer laktat yang sudah didinginkanDi baskom yang paling atas itulah potongan liver donor dicuci dan dirapikanUntuk menjaga agar tetap dingin, biasanya di situ dimasukkan juga sepasang kaus tangan dari karet yang dalamnya diisi es dan diikat ujungnyaDi dalam cairan dingin itulah hepar dicuci.
Mula-mula dokter mencuci bagian luar liver, sambil memijat-mijat supaya darahnya ikut luruhSetelah itu, liver diangkat, dipindah ke baskom lain berisi cairan dingin yang sama.
Di sini, liver dibilas sambil terus dipijat dengan lembutSetelah itu, ke pembuluh-pembuluh darahnya dimasukkan cairan dingin, tapi dengan sedikit tekanan, sambil terus dipijat-pijatItu dimaksudkan agar sisa-sisa darah yang masih menempel di dalam pembuluh darah bisa ikut luruh.
Setelah bersih, barulah tepiannya dirapikanKemudian, mulut vena hepatika (pembuluh darah balik hepar) yang di tengah dan di kanan dilebarkan, lantas bagian tepiannya yang berdekatan disatukan dengan cara dijahitTujuannya, memudahkan operator saat menyambungkan ke tubuh pasienPekerjaan itu membutuhkan waktu 40-60 menit.
Sementara liver donor dicuci, bagaimana nasib si pasien atau resipien? Ada kalanya waktu pembedahan antara donor dan resipien tidak sinkronKadang donornya selesai lebih dulu, kadang juga sebaliknyaDalam keadaan donor selesai lebih dulu, dokter tidak langsung membelah livernyaKalau sudah terpisah dari tubuh, liver tak bisa bertahan lebih dari 10 menitTapi, kalau didinginkan, ischemic time (ketahanan)-nya bisa sedikit lebih lamaDalam keadaan dingin, liver cadaver bisa tahan hingga 10 jam.
Karena itu, kalau resipiennya belum siap, liver donor hidup tidak dipotong walau rongga perutnya sudah terbukaDengan kata lain, perut donor yang sudah terbuka itu dibiarkan menganga dengan liver yang naik turun mengikuti gerak jantungItu yang kami lihat pada donor pertama pada Senin (18/1) ituSupaya tidak tersentuh atau kejatuhan apa-apa, permukaan perut yang terbuka itu ditutup kasa steril.
Begitu pula sebaliknya, ketika resipiennya lebih dulu siapJuga akan dibiarkan begituKecuali tinggal menunggu penyelesaian proses pencucian, yang tak lebih dari 45 menitKalau cuma menunggu segitu, dokter berani memotong liver pasien yang memang sudah rusak.
Manajemen waktu antara pemotongan liver resipien dan pemasangan liver baru harus benar-benar bagusSebab, setelah dibersihkan, liver donor yang sudah tak lagi mengandung darah - sehingga warnanya berubah kecokelatan seperti hati sapi yang direbus - harus segera disambungkan ke tubuh resipien agar bisa segera dialiri darahSedangkan resipien, dalam keadaan tanpa hepar atau anhepatic, juga tak bisa bertahan lebih dari 1,5 jamKecuali sebelum livernya dipotong, pembuluh darah dari tubuh bagian bawah yang biasa lewat liver sudah lebih dulu di-by pass dengan pembuluh di bagian tubuh atasDengan begitu, selama anhepatic, aliran darah dari dan ke jantung tetap normal sehingga pasien bisa bertahan lebih lama meski tanpa hati.
Teorinya, by pass itu memang harus dilakukanTetapi, di OOTC, itu tidak dilakukanAlasannya, terlalu makan waktuBagi center tersebut, itu bukan masalah, karena mereka sudah sangat berpengalaman sehingga bisa bekerja lebih cepat dan sinkronisasi waktu antara tim bedah donor dan resipien sudah sangat bagusLebih dari itu, mereka punya dr Du yang dikenal jagoan dalam manajemen re-perfusi (mengalirkan kembali) darah jantungDia ini juga yang menangani anestesinya Dahlan Iskan saat operasi ganti hati.
Meski begitu, ternyata mereka tetap tidak ngawurBuktinya, untuk urusan waktu, tim resipien masih berkordinasi dengan tim pencuci liver donor.
Pada kasus transplantasi kami yang kedua (Selasa, 19/1), kami mendapatkan pengalaman lain: liver resipien yang kondisinya sangat buruk akibat kanker dan sirosis sudah dipotong, ketika liver donornya - yang juga donor hidup - sedang dicuciKalau begitu, apa yang terjadi?
Tidak apa-apaSeperti yang saya sebutkan tadi, selama masih dalam batas waktu aman, resipien bisa dipertahankan hidup tanpa liverKarena liver adalah yang terbesar di rongga perut, ketika organ itu diangkat, perut bagian atas menjadi melompong seperti mulut orang ompong yang mengangaSeperti pada donor tadi, permukaan rongga perut yang menganga itu ditutup dengan kasa agak lebar.
Setelah itu, tim dokter dan para perawat keluar ruangan tanpa berpesan apa pun kepada kami yang masih tinggal di ruangan ituKe mana mereka, tak tahuKemungkinan mengecek liver donornya, mungkin juga makan.
Sekitar 40 menit kemudian, tim dokter dan perawat masuk lagi dengan dr Pan sebagai kapten timSaat tersulit dan salah satu kunci keberhasilan transplantasi ada pada penyambungan liver donor ke resipien iniMakanya yang "turun" adalah jagoannyaMenurut dr Shen Zhongyang, di OOTC ada 10 orang ahli yang tugasnya seperti dr Pan ituDi antara 10 orang itu adalah para direktur transplantasi, termasuk dirinyaHebat! Jagoan yang lain, di luar dr Pan adalah dr Zhu, dr Zhang, dr Deng, dr Zheng, dan dr Jiang.
Lima menit setelah mereka menempati posisi masing-masing, potongan liver donor dibawa masuk dengan nampan stainless steel yang pasti sterilSebelum dibawa keluar ruangan, potongan liver itu lebih dulu dibalur dengan remahan es yang terbuat dari cairan ringer laktat, lantas dibalut rapat, tapi tidak ketat, dengan kain putih yang steril.
Secepatnya, liver itu disambungkan dengan pembuluh-pembuluh darah resipienPekerjaan itu tak kalah rumitnya dengan pembelahan liver donor dan pencopotan liver resipienApalagi kalau yang disambungkan liver dari donor hidupSebab, yang harus disambung bukan hanya pembuluh darah yang besar, tetapi juga yang kecil-kecilSementara dalam proses penyambungan, liver baru itu diselimuti kain steril yang dinginItu dimaksudkan untuk menjaga masa ischemic liver baru.
Butuh waktu sekitar dua jam - kalau lancar dan tak ada kebocoran - bagi tim inti untuk menyambungkan liver baru ituKetika bagian yang disambung tinggal sedikit, liver baru tersebut diguyur cairan hangatItu dimaksudkan untuk mengembangkan kembali pembuluh-pembuluh darah yang tadinya - saat masih dingin - mengerut.
Begitu tersambung dengan pembuluh darah resipien, secara perlahan, liver baru yang warnanya sudah seperti hati sapi yang direbus itu perlahan berubah menjadi merahMakin lama merahnya seperti saat masih menyatu dengan tubuh donorAjaib ya!
Untuk memastikan apakah aliran darah di pembuluh-pembuluh yang baru disambung itu sudah benar-benar sempurna, liver yang baru tersambung dicek dengan Doppler, alat sejenis ultrasonografi (USG) yang tampilan gambarnya berwarnaCaranya adalah dengan menggesek-gesekkan probe atau ujung Doppler yang terbungkus plastik steril ke permukaan liver baru yang hanya separo ituKabarnya, RSUD dr Soetomo juga sudah punya alat tersebutTapi, tanpa probe, yang sebenarnya harganya tak terlalu mahalSemoga Gubernur Jatim Soekarwo juga bersedia melengkapi kebutuhan itu.
Begitu hasil scanning-nya baik, kapten baru tadi bisa meninggalkan tempatPekerjaan dilanjutkan oleh tim sebelumnya karena sudah lebih ringanYakni, menyambung saluran empedu, merapikan isi perut, dan kemudian menutupnya kembali(bersambung/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernah Menolak Tawaran Tinggal di Negerinya Ronaldo
Redaktur : Tim Redaksi