jpnn.com, KOLAKA UTARA - Polisi bersenjata laras panjang menyetop semua pengendara yang melintasi daerah perbatasan Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Sulawesi Selatan (Sulsel) guna mempersempit pergerakan pelaku terorisme.
Menurut Kasubag Humas Polres Kolaka Utara (Kolut) Kompol Irbar, peningkatan patroli dilakukan usai adanya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri.
BACA JUGA: Simak Pengakuan Gubernur Lukas Enembe Usai Dideportasi dari PNG, Ya Ampun
Kegiatan pemeriksaan terhadap kendaraan itu dilakukan untuk mencegah aksi terorisme, sekaligus atensi pimpinan dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Patroli dipimpin langsung Kapolsek Tolala. Penjagaan dan pemeriksaan dilakukan di wilayah perbatasan Sultra-Sulsel tepatnya di Desa Lawaki Jaya, Kecamatan Tolala," ujar Kompol Irbar dihubungi dari Kendari, Jumat (2/4).
BACA JUGA: Suparji Ahmad: Bagaimana ZA Punya Senjata dan Masuk Mabes Polri?
Dalam operasi itu, polisi bersenjata laras panjang dan mengenakan rompi anti peluru melakukan pemeriksaan terhadap semua pengendara mobil dan sepeda motor yang melintas.
Pemeriksaan bahkan dilakukan terhadap semua barang bawaan yang masuk ke wilayah hukum Polres Kolaka Utara, Sultra.
BACA JUGA: Aksi Koboinya Viral, Pengemudi Fortuner Ditangkap Polisi di Jakarta Selatan
Kompol Irbar menyebut sejauh ini jajarannya belum menemukan adanya benda-benda yang mencurigakan ataupun pengendara yang dicurigai akan membahayakan.
"Operasi semacam ini sebenarnya sudah lama dilakukan, tetapi semenjak adanya kejadian (teror, red) langsung diperketat lagi," ucap Irbar. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam