jpnn.com - BALIKPAPAN - Evakuasi terhadap enam ABK Tugboat Charles 001 yang lolos dari penyanderaan di perairan Sulu, Filipina Selatan terbilang telat. Perompakan terjadi pada Senin (20/6), namun korban baru diamankan pada Kamis (23/6) pukul 23.00 Wita di perairan Tanjung Mangkalihat.
Adapun yang pertama kali mengamankan para ABK adalah KRI Kerapu. Ditemui Kaltim Post (Jawa Pos Group), Komandan KRI Kerapu, Mayor Lustiabudi menuturkan, penyelamatan para ABK TB Charles 001 berawal ketika mendapat perintah dari Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Armada Timur Indonesia pada Kamis (23/6) pukul 08.00 Wita.
BACA JUGA: Terungkap! Fakta Baru seputar Tujuh WNI Disandera
“Kami mendapat informasi untuk mencari TB Charles 001. Setelah itu, pada pukul 23.00 Wita, kami mendapatkan TB Charles di sekitar laut Sulawesi, tepatnya di perairan Tanjung Mangkalihat,” katanya.
Sejak saat itu, kapal kemudian digiring ke Balikpapan. Pada saat ditemukan, kondisi ABK diklaim dalam keadaan sehat dan kooperatif. Dari lokasi penemuan hingga tiba di Pelabuhan Semayang memakan waktu 24 jam dengan kecepatan 6-7 knot.
BACA JUGA: Mau Lihat Wajah Jakmania Perusuh di GBK? Nih Foto dari Pak Krishna
“Kami tidak pernah stop selama pelayaran,” ucapnya. KRI Kerapu kemudian tiba di Pelabuhan Semayang bersama TB Charles pukul 09.00 Wita. Turut dalam pengawalan KRI Sidat dan satu kapal patroli Polair Mabes Polri.
Saat tiba di pelabuhan, raut muka para ABK terlihat lesu dengan mengenakan baju khas ABK. Syahril (33), Masinis 4 TB Charles 001 asal Takalar, Sulsel mengatakan, setelah penyanderaan Senin (20/6), dia baru bisa mengontak keluarganya pada Kamis (23/6) sekitar pukul 14.00 Wita. “Saya langsung menghubungi istri saya dan keluarga teman yang disandera,” kata Syahril.
BACA JUGA: Menteri Tjahjo: Ingat, Bung Karno Itu Penggagas Pancasila
Dia menyebut, tidak ada kontak tembak pada saat penyanderaan. Public Relation Eksternal PT Rusianto Bersaudara, Taufik Rahman mengatakan, 13 ABK direkrut langsung perusahaan. “Sesuai ketentuan. Semuanya lengkap,” katanya.
Mengenai durasi para ABK bekerja, dia menyebut bervariasi. “Ada yang sudah lama ada yang juga yang baru. Ada yang lima tahun juga ada yang baru tiga tahun,” katanya.
Hanya saja, upaya apa saja yang akan dilakukan perusahaan terhadap para ABK yang selamat maupun masih disandera, Taufik belum bisa memastikan.(riz/*/eca/ash/jpnn/far/k15/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut KAI: Saya Harus Banyak Berdoa
Redaktur : Tim Redaksi