Lihat Seorang Wanita Pekerja Dicekik dan Dipukul, Sugeng Bertindak, Terjadilah

Selasa, 22 Maret 2022 – 05:33 WIB
Sugeng melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya bersama YN, seorang wanita pekerja ke Mapolresta Balikpapan pada Senin (21/3) sore. Foto : Dari Yadi untuk JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Sugeng bersama seorang wanita yang bekerja di Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Minyak di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melaporkan dugaan penganiayaan yang dialami keduanya ke polisi.

Sugeng pun tak menyangka niat melindungi dan melerai YN (22) yang dianiaya atasan keduanya bakal berbuntut panjang.

BACA JUGA: Ikuti Paket Mencurigakan, Polisi Balikpapan Temukan Ganja 1,5 Kilogram

Bahkan, pria berusia 42 tahun mengaku siap jika risiko yang harus dihadapi dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja saat ini.

"Demi kebenaran, ya saya bela. Perempuan dipukul begitu ya saya enggak tegas," kata Sugeng seusai melapor kasus penganiayaan yang dialaminya bersama rekannya YN di Mapolresta Balikpapan, Senin (21/3) sore.

BACA JUGA: Dua Pekerja RDMP Kilang Minyak Balikpapan Mengaku Dianiaya Atasan, Polisi Diminta Tindak Tegas

Sugeng menceritakan kasus penganiayaan yang dialami keduanya berawal pada Jumat (18/3) sore.

Ketika itu Sugeng mendengar teriakan minta tolong dari YN.

BACA JUGA: Ini Ternyata Motif Adam Deni Unggah Dokumen Pribadi Ahmad Sahroni, Astaga

Dia bersama pekerja lainnya menyaksikan YN dipukul dan dicekik PK, atasan mereka yang seorang WNA berkebangsaan Korea Selatan.

Melihat rekan kerjanya dianiaya, Sugeng lantas berusaha melindungi YN dan melerai keributan tersebut.

"Awalnya saya dengar teman saya ini dibentak dengan nada keras saat mau pulang kerja. Enggak lama, dia (PK) lempar batu, lalu mencekik dan memukul," ungkap Sugeng.

Sugeng mengaku tidak mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi.

"Saat itu yang saya lakukan hanya untuk melindungi dan melerai," bebernya.

Setelah kejadian itu, Sugeng menyarankan YN segera lapor polisi.

Apalagi penganiayaan yang dilakukan atasannya tersebut sudah berulang kali dialami YN.

"Penganiayaan itu sudah terjadi berulang kali. Pas habis visum Jumat lalu itu, YN cerita ke saya kalau ada memar di bagian paha dan pinggul belakang," ungkap Sugeng lagi.

Para pekerja juga tidak tinggal diam dan sempat melakukan protes kepada atasannya tersebut pada Sabtu (19/3).

Selang dua hari kemudian, tepatnya Senin (21/3) pagi, Sugeng mendapatkan kabar buruk dari YN.

Melalui pesan singkat, YN menyampaikan kalau kediamannya didatangi tiga orang pihak dari manajemen perusahaan.

Ketiga orang itu tak lain adalah PK dan CH.

Satu orang lagi atasannya berwarga negara Indonesia.

"Saya diminta datang ke rumahnya YN. Sesampainya saya di sana, YN terlihat ketakutan dan terdapat berkas bermaterai di depannya. Enggak lama saya diseret keluar sama WNA Korea ini," ungkap Sugeng.

Tak hanya itu, Sugeng mengaku kepalanya dibenturkan ke pagar rumah.

Tangannya pun mengalami luka gores akibat penganiayaan yang dilakukan CH.

Sugeng menduga tindakan CH melakukan penganiayaan karena dirinya dianggap ikut campur dalam permasalahan YN.

Tak terima mendapatkan perlakuan tersebut, Sugeng turut melayangkan laporan ke Polresta Balikpapan.

"Sudah saya laporkan juga. Tadi saya dipanggil lagi di PPA (Unit Perlindungan Perempuan dan Anak). Saya tadi diminta keterangan juga sebagai saksi atas kasus penganiayaan yang dialami YN," terang Sugeng.

Dia berharap polisi bisa menindak tegas pelaku ini.

Kasatreskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro yang dikonfirmasi terpisah belum bisa memberikan banyak komentar.

"Saya belum monitor, sebentar ini masih cek dulu ya," kata Kompol Rengga. (mcr14/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler