Lihat, Wahyu Setiawan Tampak Kurus

Jumat, 06 Maret 2020 – 07:41 WIB
Mantan anggota KPU RI Wahyu Setiawan memasuki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5-3-2020). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang masa penahanan tersangka suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR, mantan komisoner KPU Wahyu Setiawan.

Dalam kasus yang sama, KPK juga memperpanjang masa penahanan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu Agustiani Tio Fridelina (ATF).

BACA JUGA: KPK Garap Kerabat Wahyu Setiawan untuk Kasus Suap PAW Caleg PDIP

"Penyidik KPK kembali memperpanjang penahanan perkara dugaan suap PAW KPU, khususnya untuk penerima, yaitu tersangka WSE dan ATF," ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung KPK RI, Jakarta, Kamis (5/3).

Perpanjangan penahanan terhadap dua tersangka tersebut, kata Ali, dilakukan selama 30 hari. Hal ini berdasarkan penetapan dari Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Ketua KPK Tegaskan Kasus Wahyu Setiawan Korupsi, Bukan Penipuan

"Ditempatkan di masing-masing Rutan Guntur dan di Rutan KPK K4," kata Ali.

Ini merupakan perpanjangan penahanan kedua bagi Wahyu dan Agustiani. Perpanjangan penahanan terhadap keduanya pertama kali dilakukan pada hari Senin (27/1).

BACA JUGA: Satu Pasien Meninggal Dunia, Gubernur Langsung Tetapkan Darurat Corona

KPK pada hari Kamis (9/1) telah mengumumkan empat tersangka dalam kasus tersebut.

Sebagai penerima, yakni Wahyu dan Agustiani Tio, sedangkan sebagai pemberi kader PDIP Harun Masiku (yang masih menjadi buronan) dan Saeful.

Diketahui, Wahyu meminta dana operasional Rp900 juta untuk membantu Harun Masiku (HAR) menjadi anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Selatan I menggantikan calon terpilih anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Sumatera Selatan I Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, Wahyu menerima Rp600 juta. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler