Likud dan Netanyahu Di Atas Angin

900.000 Pemilih di Israel Belum Menentukan Suara

Minggu, 08 Februari 2009 – 06:56 WIB
Foto: AP
JERUSALEM - Berdasar hasil berbagai jajak pendapat, popularitas tokoh oposisi Benjamin Netanyahu memang masih mengungguli Menteri Luar Negeri Tzipi Livni dan Menteri Pertahanan Ehud Barak sebagai calon perdana menteri IsraelTapi, itu sama sekali bukan jaminan bahwa Partai Likud yang dipimpin Netanyahu bakal meraup suara terbanyak di atas Partai Kadima yang dimotori Livni dan Partai Buruh yang dikomandoi Barak dalam pemilu Selasa lusa (10/2).

Sebab, seperti dilansir The New York Times yang mengutip iklan kampanye Kadima kemarin (7/2), ada sekitar 900.000 pemilih yang hingga sekarang belum menentukan suara

BACA JUGA: Gelombang Panas di Australia sampai 46 Derajat Celsius

Jumlah tersebut ekuivalen dengan 30 kursi di antara total 120 kursi di Knesset alias parlemen Israel.

Sejumlah analis bahkan memperkirakan tingginya angka golput dari floating mass alias massa mengambang itu
Bila benar terjadi, otomatis hal tersebut akan mengacaukan peta perolehan suara ketiga partai terbesar Israel tadi.

Mengapa golput? Sebab, kontestan pemilu rata-rata berusaha menghindari isu sensitif, seperti bagaimana mengatasi Hamas yang masih berkuasa di Gaza, Tepi Barat, Syria, atau ancaman nuklir Iran.

"Sebaliknya, semua partai malah menjalankan kampanye negatif

BACA JUGA: Invasi Gaza Untungkan Netanyahu

Mereka saling menghujat satu sama lain," ujar Dan Caspi, analis politik dari Universitas Ben-Gurion di Negev, kepada The New York Times.

Meski demikian, isu Hamas dan Gaza tetap menjadi jualan sentral sepanjang kampanye
Baik partai sayap kanan Likud maupun Kadima dan Buruh yang beraliran tengah kiri sama-sama menjanjikan bakal menggulingkan Hamas yang menguasai Gaza sejak 2007.

Livni, misalnya

BACA JUGA: Nenek 60 Tahun Lahirkan Kembar

Sejak gencatan senjata sepihak berlaku 18 Januari lalu setelah agresi militer 22 hari yang menewaskan sekitar 1.300 warga Gaza, mantan agen Mossad itu berjanji menggelar operasi lebih masif di Gaza jika roket Hamas masih mendarat di wilayah IsraelNetanyahu, seperti dikutip Associated Press, juga berkoar bakal menumpas Hamas sampai ke akar-akarnya.

Disisi lain, badan kemanusiaan PBB, UN Relief and Works Agency (UNRWA), menghentikan aliran bantuan ke Jalur Gaza kemarinTindakan tersebut sebagai protes terhadap aksi Hamas yang merampas paksa bantuan kemanusiaan yang diangkut 10 truk di kawasan Kerem Shalom pada Jumat (6/2).(ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Pertahankan Pejabat Gitmo Pilihan Bush


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler