KANDAHAR - Lima bom mobil secara serentak meledak di dekat sebuah kantor perusahaan konstruksi asal Jepang yang baru saja mendapat kontrak pembangunan jalan di kawasan yang dikuasai pemberontak Taliban di Kandahar, Afghanistan, Selasa (25/8) malam waktu setempatMengutip pejabat setempat, kantor berita Associated Press melaporkan, sedikitnya 41 orang tewas akibat peristiwa itu.
Gemuruh ledakan terjadi hanya beberapa saat setelah malam tiba, di sebuah distrik tak jauh dari fasilitas PBB dan kantor intelijen Afghanistan berada
BACA JUGA: Warga New Jersey Tolak Ghadafi
Kekuatan ledakan itu mampu menghancurkan kaca-kaca jendela dan api terlihat membumbung tinggiBACA JUGA: Turki Bantu Yunani Padamkan Api
"Setidaknya 66 orang luka-luka," kata Jenderal Ghulam Ali Wahabat, seorang komandan polisi yang bertugas Afghanistan selatan.Sementara seorang saksi mata bernama Muhammad Ismail yang juga menjadi korban ledakan ada banyak mayat akibat ledakan tersebut
BACA JUGA: Soal Pendet, Indonesia Hanya Minta Klarifikasi
Beberapa orang yang terluka menangis keluar," kata Ismail yang terpaksa dirawat di rumah sakit karena kaki dan tangannya terluka akibat ledakan.Tampaknya, sasaran utama ledakan bom mobil itu adalah perusahaan Jepang yang terlibat dalam upaya rekonstruksi di Afghanistan selatan kotaPerusahaan tersebut baru-baru ini mengambil alih kontrak untuk membangun jalan yang telah terhenti selama beberapa bulan.
Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan, Samad Khaydarov menyatakan, sejauh ini semua stafnya dalam keadaan selamat"Semua orang amanKantor kami masih amanSayangnya, keamanan tidak begitu baik di Kandahar," paparnya.
Namun sejauh ini memang belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom ituPadahal, ledakan di pusat kota kaliini adalah salah satu yang terbesar sejak Taliban terusir dari negara yang dililit perang berkepanjangan itu pada tahun 2001
"Sekali lagi mereka telah membunuh anak-anak dan perempuan Afghan yang tidak bersalahMereka bukan manusiaMereka adalah hewanAnda dapat melihat sendiri kehancuran musuh ini," kata wakil kepala polisi provinsi Sher Muhammad Shah.
Kandahar merupakan kota yang menjadi basis kaum TalibanPara militan Taliban telah melakukan beberapa serangan dalam beberapa tahun terakhirPasukan NATO memilih bermarkas di pinggiran kota Kandahar, sedangkan militan menguasai wilayah barat kota.
Ledakan lainnya juga terjadi sebelumnya Selasa pagi waktu setempat di Afghanistan selatan yang menelan korban tentara Amerika Serikat"Ledakan ledakan bom itu menewaskan empat tentara AS,"kata juru bicara militer LtChristine Sidenstricker
Tercatat, ledakan di Afghanistan selatan itu membuat jumlah tentara AS yang tewas di Afghanistan kian banyakDi bulan ini saja sudah 41 tentara AS tewas di AfghanistanAgustus ini adalah bulan paling mematikan kedua di negara itu sejak invasi AS tahun 2001Bulan lalu tercatat 44 tentara AS tewasSecara keseluruhan AS menempatkan 60 ribu pasukannya di Afghanistan dan untuk tahun ini saja sudah 172 tentara AS tewas.(AP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Kembali Kasus Interogasi CIA
Redaktur : Tim Redaksi