Lima Ledakan Bom Guncang Gori

Sabtu, 16 Agustus 2008 – 14:18 WIB
Ceceran darah di jalanan Gori, setelah diguncang bom.
GORI – Rusia tampaknya kembali mengabaikan gencatan senjata yang telah di sepakatiSeiring dengan penarikan pasukan Rusia dari kota strategis Gori, setidaknya lima ledakan bom terdengar di sekitar kota Gori

BACA JUGA: Perempuan Tertinggi Dunia Wafat

Rusia dan Georgia sebelumnya Selasa (12/8) sepakat untuk gencatan senjata yang di fasilitasi Prancis, dan mengakhiri sengketa yang dimulai dengan dua teritori sekutu Rusia, Ossetia Selatan dan Abkhazia.
Otoritas Georgia mengatakan Kamis pagi Rusia meninggalkan kota, namun kemudian mengatakan bahwa mereka membawa tentara tambahan
Pengerahan pasukan Rusia di Gori yang berlanjut menimbulkan kekhawatiran bahwa Kremlin tidak akan menarik secepatnya pasukan dari wilayah Georgia, meski telah menyepakati rencana perdamaian Eropa

BACA JUGA: Georgia Tuding Rusia Kerahkan Tank

Beberapa polisi Georgia mengatakan pejuang dari Ossetia Selatan menolak meninggalkan Gori
Sehingga mereka menghancurkan kota itu

BACA JUGA: Polisi Malaysia Tangkap PRT RI


Di Moskow, Menlu Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa presiden Rusia Dmitry Medvedev telah melakukan pertemuan dengan dua pemimpin provinsi yang memisahkan diri dari Georgia, Ossetia Selatan dan Abkhazia.
Rusia akan mendukung keputusan kedua pemimpin Ossetia Selatan dan Abkhazia”Saya yakin, tidak mungkin untuk membujuk Ossetia Selatan dan Abkhazia menyetujui kesepakatan yang membuat mereka harus kembali menjadi bagian dari Georgia,” ujar Lavrov di hadapan reporter.
Di Washington, AS mendesak Rusia untuk memenuhi janjinya mengakhiri invasi di negara yang menjadi sekutu AS, GeorgiaMenlu AS Condoleezza Rice memimpin pertemuan darurat mengenai krisis di Eropa dan ibu kota GeorgiaDia mengatakan aksi militer Rusia di Georgia pekan lalu, kembali mengingatkan saat perang dingin
”Sepertinya Rusia berpesan, bahwa kemungkinan Rusia tidak menerima sekarang ini saatnya untuk mengakhiri perang dingin dan ini saatnya menuju ke era baru dimana hubungan antara negara menjadi basis kesetaraan dan kedaulatan dan integrasi ekonomi,” ujar Rice Rabu atau Kamis waktu Indonesia
Saat ini AS mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Georgia, Presiden George W Bush meminta Rusia mengakhiri aktivitas militernya di negara tetangganya itu dan menarik seluruh pasukan yang di kirimkan selama beberapa hari ini ke teritori Georgia
Bush mengumumkan akan menempatkan aset militer dan  personil AS ke kawasan konflikDia menyatakan penempatan itu sebagai misi kemanusiaanDia menekankan tidak ada lainnya selain menggunakan pesawat sebaik angkatan lautnya untuk mendistribusikan suplaiDia memperingatkan Rusia untuk tidak menghalangi upaya tersebut
Bush juga mengirimkan Rice ke Prancis untuk bertemu dengan presiden Nicolas Sarkozy, yang memimpin kampanye desakan kepada RusiaBush menyampaikan bahwa Rusia telah melanggar kesepakatan gencatan senjata”AS tetap memihak demokrasi pemerintahan terpilih Georgia dan menekankan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial Georgia seharusnya di hormati,” katanya
Rice terbang ke Prancis dan kemudian akan terbang ke untuk menekankan dukungan AS terhadap Georgia”Ini bukan invasi Chekoslovakia 1968, dimana Rusia mengancam negara tetangganya, menduduki ibu kota, dan menggulingkan pemerintahannya dan mendapatkannyaSaat ini sudah berubah,” ujar Rice
AS menuding Rusia mendalangi perang dengan memanfaatkan kawasan konflik itu dan mengancam demokrasi pemerintahan terpilih Georgia”Saya ingin mengatakan dari laporan itu Rusia tidak menghargai gencatan senjata,” ujar Rice(AP/AFP/BBC/erm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar Diganjal Politisi Wanita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler