Lima orang mahasiswa dari Fakultas Psikologi UGM yang tergabung dalam Pecinta Alam Psikologi (Palapsi) akan mengarungi empat sungai di Selandia Baru. Mereka tergabung dalam Ekspedisi Internasional ketiga dengan judul "Spirit of Kiwi Kayaking".
Kelima mahasiswa tersebut adalah Falsuki Taftozani, Adam Maulana, Fauzi Ardian, Afiq Wiratma dan Yoga Kusuma. Kelima atlet tersebut akan menjajal kemampuan kayaking mereka dengan mengarungi empat sungai di North Island tepatnya di Sungai Kaituna, Sungai Tongariro, Sungai Wairoa, dan Sungai Motu. Perjalanan mereka akan berlangsung mulai 13 Januari – 1 Februari 2015.
BACA JUGA: Bahasa Inggris Pekan ini: Beda Fill In and Fill Out
Dalam rilis yang dikeluarkan oleh Palapsi yang diterima oleh wartawan ABC L. Sastra Wijaya, disebutkan bahwa kelima atlet telah mengikuti serangkaian latihan selama setahun penuh, terhitung sejak Januari 2014 lalu.
BACA JUGA: Tasmanian Devil Dinominasikan Sebagai Simbol Resmi Negara Bagian Tasmania
Sungai-sungai dari Provinsi Jawa Barat hingga Jawa Timur dengan grade 4 (level) telah diarungi oleh kelima atlet mempersiapkan skill dalam mengarungi sungai di New Zealand. Sejauh ini belum ada organisasi mahasiswa pecinta alam dari Indonesia yang mengarungi keempat sungai tujuan Palapsi menggunakan kayak. Palapsi menjadi organisasi mahasiswa pecinta alam pertama dari Indonesia yang mengarungi sungai di New Zealand dengan kayak.
Tak hanya atlet yang mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk ekspedisi ini, seluruh anggota Palapsi pun telah mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan dana, surat-menyurat, perizinan, beserta akomodasi yang dibutuhkan oleh atlet.
BACA JUGA: Ratusan Ekspat Perancis Peringati Serangan Teror di Negaranya di Martin Place
“Ekspedisi ini bukan hanya milik atlet, atau panitia ekspedisi saja. Ekspedisi ini milik seluruh anak Palapsi, bahkan hingga senior-senior” ujar Endro Winarno selaku Project Officer Ekspedisi New Zealand ini.
Selain ingin mempopulerkan kayaking, ekspedisi internasional ini juga menjadi hadiah dari Palapsi kepada fakultas dan Palapsi itu sendiri yang memperingati Lustrum (re: peringatan 10 tahunan) V Fakultas Psikologi UGM serta Lustrum VIII Palapsi pada tahun 2015.
Ekspedisi ini juga menjadi kelanjutan dari sejarah panjang tradisi Palapsi yang sering melakukan first descent sungai-sungai besar di Indonesia.
Dalam rilis yang dimuat di situs resmi UGM, Endro menuturkan, ekpedisi kali ini merupakan kegiatan ekpedisi internasional Palapsi di luar benua asia untuk yang pertama kalinya sejak 39 tahun Palapsi berdiri pada tahun 1975 silam.
Sebelumnya, Palapsi pernah melakukan ekspedisi internasional di Serawak Malaysia tahun 2001 dan ekspedisi sungai Thailand tahun 2008. “Khusus untuk ekpedisi ini kita hanya menggunajkan kayak, perahu kecil yang dinaiki satu orang,” katanya.
Dari keempat sungai yang akan dilalui itu, sungai Motu merupakan sungai terpanjang yang dilalui karena berjarak lebih dari 100 kilometer yang harus ditempuh dalam 3-4 hari. Adapun sungai Kaituna, kata Yoga Kusuma, berjarak 1 kilometer namun namun memiliki tingkat kecuraman aliran sungai yang diangap cukup sulit, salah satunya memiliki tingkat kecuraman setinggi 7 meter. “Makanya kita pun latihan dengan menelusuri sungai Pekalen, Probolinggo,” katanya.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Amitya Kumara, MS, dikutip mengatakan persiapan kelima mahasiswa UGM ini dilakukan selama satu tahun. Bahkan proses untuk memperoleh izin mengarungi sungai di Selandia Baru tidaklah mudah, meski demikian proses tersebut bisa dilalui dengan lancar.
“Proses tidak sederhana, mereka ditempa secara fisik dan mental untuk bisa mengikuti ekspedisi ini. Tantangan mereka tidak hanya menaklukkan sungai tapi mengalahkan diri mereka sendiri mengikuti proses,” terangnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Desak Pemerintah Australia Pasang Pelacak pada Tersangka Teror