Lima Pelajaran dari Acara Keagamaan di Sanur Versi Dokter Reisa, Tolong Disimak!

Rabu, 13 Oktober 2021 – 22:54 WIB
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa Broto Asmoro mengungkap pelajaran penting dari acara keagamaan di Sanur, Bali pada 8 Oktober 2021. Ilustrasi Foto: Humas BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyebut ada hal dapat dipelajari dari pelaksanaan acara besar keagamaan di Sanur, Bali pada 8 Oktober 2021.

Dokter Reisa menyebut pelajaran pertama, yaitu, persiapan matang demi mengantisipasi setiap kemungkinan penularan, termasuk mencegah kerumunan masyarakat.

BACA JUGA: Hamdalah, dr Reisa Punya Kabar Gembira soal Indonesia

Selanjutnya, kata finalis Puteri Indonesia 2011, memastikan adanya tes kesehatan kepada semua pihak, dan memastikan hanya masyarakat yang sehat dan sudah divaksinasi bisa terlibat dalam acara.

"Terima kasih kepada keluarga, panitia, masyarakat Sanur, dan segenap komponen seperti Satgas, TNI, polisi, dan warga Bali yang mampu membuktikan adaptasi kebiasaan baru, yaitu penegakkan disiplin prokes dapat diadopsi di acara besar keagamaan yang sakral," kata Reisa dalam keterangan persnya, Rabu (13/10).

BACA JUGA: Dahulu Jokowi Disebut Petugas Partai, tetapi Kini Melantik Megawati

Pelajaran berikutnya, kata alumnus Universitas Pelita Harapan itu, perberlakuan QR Scan PeduliLindungi di titik masuk acara, penyediaan fasilitas cuci tangan, serta penerapan wajib masker.

Hal lain yang dapat dicontoh menurut Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu ialah penempatan berbagai petunjuk dan peringatan sikap disiplin prokes di lokasi acara termasuk informasi dari pemandu.

BACA JUGA: Jokowi: Kalau Ada yang Menggugat, Kita Hadapi, Jangan Grogi!

Kemudian, kata Reisa, pemantauan kesehatan para panitia dan semua yang terlibat. Di mana tes terhadap semua pihak di acara besar keagamaan di Sanur itu menunjukkan hasil negatif.

Resika mengatakan menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW, libur Natal dan tahun baru, terdapat beberapa upaya yang akan dan sedang dilakukan pemerintah.

Di antaranya, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat, meningkatkan vaksinasi lansia, mendorong percepatan vaksinasi anak.

Lalu, mengantisipasi mobilitas pelaku perjalanan internasional, mendorong pemerintah daerah mengawasi, mengedukasi warga, dan memastikan kepatuhan masyarakat akan prokes.

Reisa mewanti-wanti sebelum menghadiri acara besar atau liburan, masyarakat perlu melakukan tiga syarat wajib adaptasi kebiasaan baru.

Ketiga hal tersebut ialah pastikan diri sudah divaksinasi. Kemudian jangan lengah, tetap bermasker di ruang publik dan tidak dibuka saat bertemu orang lain.

BACA JUGA: Sahroni Sepakat dengan Jenderal Listyo, Sikat Pinjol Ilegal yang Meresahkan

“Pandemi masih ada, virusnya masih mengintai kita. Tetapi dengan vaksinasi, masker dan persiapan baik, kita akan dapat menekan risiko serendah mungkin," ujar dokter kelahiran Malang, Jawa Timur itu. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler