Lima Pemain Arema Ini Disiapkan jadi Algojo Penalti

Jumat, 24 Februari 2017 – 17:06 WIB
Aji Santoso. Foto: Purwanto/dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Arema FC dan Sriwijaya FC sama-sama akan bermain all-out untuk bisa lolos di babak semifinal Piala Presiden 2017.

Pelatih Arema FC Aji Santoso sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang bakal terjadi dalam laga di Stadion Manahan Solo, Minggu (26/2..

BACA JUGA: Aremania Cek Jadwal Laga Arema FC, Ada Perubahan Nih!

Termasuk kemungkinan ketika pertandingan harus berakhir dengan drama adu penalti.

Arema FC sudah mempersiapkan algojo penalti dalam pertandingan bersistem single match ini.

BACA JUGA: Nasrun Sebut Peluang Sriwijaya FC 50:50 Lawan Arema

Dalam pertandingan delapan besar tersebut, sesuai regulasi tidak ada tambahan waktu.

Sehingga, jika pertandingan berakhir seri selama 90 menit, maka langsung diadakan adu penalti.

BACA JUGA: Yu Hyun Koo Absen, SFC Belum Tunjuk Kapten Baru

”Persiapan sudah 100 persen. Pemain-pemain yang dilatih adu penalti untuk antisipasi, juga sudah disiapkan,” kata pelatih Arema FC Aji Santoso, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

Dalam latihan kemarin, tampak ada lima pemain yang disiapkan untuk menjadi algojo.

Mereka adalah Cristian Gonzales, Esteban Vizcarra, Ahmad Alfarizi, Dendi Santoso, dan Ahmad Bustomi. Mereka kemarin sudah mulai berlatih tendangan penalti.

Saat babak penyisihan grup, Arema FC pernah memperoleh tendangan penalti, yakni ketika menghadapi PS TNI pada Kamis lalu (16/2).

Eksekutor saat itu, Cristian Gonzales berhasil mencetak gol. Pemain yang pernah lima kali menjadi top scorer Liga Indonesia ini memang menjadi pilihan pertama ketika Arema FC mendapatkan penalti.

Sebab, saat adu penalti bukan hanya faktor teknis yang jadi penentu, tapi juga kesiapan mentalnya.

Namun, untuk Dendi Santoso dan Ahmad Alfarizie, mereka baru kali ini masuk daftar algojo karena biasanya Arema memercayakan kepada pemain yang lebih senior seperti Benny Wahyudi, Arif Suyono, maupun pemain asing lainnya.

Namun, tim pelatih sudah punya pertimbangan sendiri.

Kemungkinan, Alfarizie dan Dendi akan dipersiapkan tampil hingga menit akhir, sehingga mereka masuk daftar eksekutor penalti.

Dendi dan Alfarizie saat ini telah masuk kategori pemain senior Arema FC. Sebab, tim ini sekarang banyak dihuni pemain muda.

Selain berlatih penalti, Aji juga tampak memberikan porsi bagi anak asuhnya untuk latihan corner kick dan free kick.

”Kami juga sudah mencoba bermain game dengan banyak standar situasi. Attacking dan defending juga dilatih. Hasilnya, ya lihat kesiapan anak-anak di pertandingan nanti,” ujar pelatih kelahiran 6 April 1970 tersebut.

Sementara itu, bek Arema FC Arthur Cunha da Rocha mengaku jika laga melawan Sriwijaya FC merupakan partai berat.

Pemain asal Brasil ini menaruh kewaspadaan kepada dua pemain Sriwijaya.

”Sebab, posisi saya pemain belakang, tentu akan mewaspadai striker mereka. Ada dua nama yang harus diwaspadai yaitu Alberto Goncalves dan Hilton Moreira,” kata mantan bek Mitra Kukar itu.

Dalam penyisihan Grup Piala Presiden, kontribusi duet Brasil itu memang masih tinggi.

Dari total empat gol yang dicetak Sriwijaya FC, mereka menyumbangkan tiga gol. Hilton mengoleksi dua gol, sedangkan Beto sebiji gol. Itu sudah cukup membuat Sriwijaya FC jadi runner-up Grup 4 yang berlangsung di Bali.

Bek 27 tahun ini mengungkapkan, seluruh pemain Sriwijaya tetap harus diwaspadai.

Namun, Beto dan Hilton harus mendapatkan perhatian lebih. Lantaran secara kualitas, Beto dan Hilton di atas rata-rata untuk kompetisi di Indonesia.

”Mereka harus dapat perhatian khusus karena punya skill, kecepatan, dan tembakan bagus,” imbuhnya.

Pada perempat final ini, lini belakang Arema memang dapat ujian besar karena di fase grup, mereka baru menghadapi para striker yang bisa dikategorikan di bawah duet Beto dan Hilton.

Baru striker seleksi Persija Jakarta, Jonathan Mariano Bernardo yang berhasil menjebol gawang Kurnia Meiga.

Jonathan menjadi satu-satunya striker asing yang dihadapi Arthur di Grup B.

Selebihnya, dua tim lawan menggunakan penyerang lokal. Striker Bhayangkara FC Jajang Mulyana dibuat tidak berkutik.

Sedangkan striker PS TNI hanya mengandalkan striker muda Dimas Drajat, sehingga lini belakang Arema belum dapat ujian berat selama fase penyisihan grup. (viq/c2/riq)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema FC Datangkan Striker Lokal Jelang Liga 1


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler