jpnn.com, BANDUNG - Luapan Sungai Ciwidey, menyapu lima rumah di Kampung Cihanjawar, Desa Margamulya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Rabu (3/5).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Danramil Pasirjambu Kapten Inf Arm Suwoto menyatakan, luapan air Sungai Ciwidey mengakibatkan banjir bandang.
BACA JUGA: Mensos Sambangi Lokasi Banjir Bandang Magelang Pakai Motor Trail
Beberapa rumah di bantaran sungai tersapu banjir.
''Sungai meluap begitu dahsyat dan cepat. Air terlihat surut begitu hujan reda, tapi masih tetap besar dan kami tetap waspada. Dikhawatirkan ada banjir susulan,'' ujarnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya.
BACA JUGA: Nestapa Bidan Aryati, Korban Selamat Banjir Bandang Magelang
Suwoto menjelaskan, banjir bandang itu disebabkan hujan deras yang terjadi di hulu Sungai Ciwidey dan sekitarnya.
Debit air yang besar tak tertampung oleh badan sungai sehingga meluap ke pemukiman, jalan, dan lahan pertanian warga.
BACA JUGA: Ternyata Ini Penyebab Banjir Bandang di Magelang
Menurut dia, tiga rumah yang hancur diterjang banjir berada di RW 5 dan dua unit di RW 6.
''Selama sejam banjir bandang tersebut meluap. Pukul 16.00 baru surut. Saat ini muspika setempat menyusuri Sungai Ciwidey karena alirannya panjang. Tapi, sampai sejauh ini tidak ada korban jiwa,'' ungkapnya.
Ade, 45, salah seorang warga menuturkan, saat kejadian dirinya berada di halaman salah satu rumah tetangganya.
Rumah itu sebenarnya berjarak sekitar 50 meter dari aliran Sungai Ciwidey.
Namun, karena besarnya luapan air sungai tersebut, banjir bandang mengenai rumah tempatnya berteduh.
''Tiba-tiba air datang dengan cepat. Kalau tingginya sih, sekitar 50 sentimeter. Cuma keras sekali arusnya. Untung, rumah tempat saya berteduh itu enggak pinggir sungai, jadi enggak hanyut,'' ujarnya.
Ade menambahkan, banjir bandang yang menerjang Kampung Cihanjawar tersebut tergolong cepat.
Yakni, sekitar pukul 15.00 dan mulai surut pukul 16.00. Namun, kerusakan yang terjadi sangat luar biasa.
Beberapa rumah warga yang berdekatan dengan sungai rusak parah. (cr3/c22/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi di Magelang Was-was Banjir Bandang Susulan
Redaktur & Reporter : Natalia