jpnn.com, MAGELANG - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyambangi lokasi banjir bandang di Dusun Deles, Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Selasa (2/5). Lokasi yang sulit membuat Khofifah terpaksa membonceng sepeda motor trail.
Sebelumnya Khofifah menyambangi korban bencana yang dirawat di RSUD Tidar. Selanjutnya menteri asal Jawa Timur itu menyerahkan bantuan secara simbolis di Aulua Kecamatan Grabag, Magelang.
BACA JUGA: Nestapa Bidan Aryati, Korban Selamat Banjir Bandang Magelang
Sebagaimana siaran pers Kementerian Sosial (Kemensos), Khofifah menyerahkan bantuan senilai Rp 321 juta yang terdiri dari santunan kematian bagi 13 ahli waris korban meninggal (Rp195 juta) dan korban luka untuk tiga orang masing-masing Rp 15 juta. Sedangkan bantuan logistik sejumlah Rp 116,5 juta.
Setelah menyerahkan bantuan, Khofifah langsung menuju titik lokasi bencana menggunakan motor trail sejauh kurang lebih 3 kilometer. Khofifah diboncengkan salah seorang personel wanita Taruna Siaga Bencana (Tagana). Kondisi jalan yang terjal, sempit, dan licin membuat Khofifah dan rombongan kerepotan.
BACA JUGA: Ternyata Ini Penyebab Banjir Bandang di Magelang
Setiba di lokasi, menteri asal Jawa Timur itu menyambangi dapur umum lapangan (Dumlap) yang menyediakan makanan bagi para pengungsi. Setelah itu, tokoh Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu mengunjungi Pondok Anak Ceria (PAC) yang didirikan Kementerian Sosial.
BACA JUGA: Pengungsi di Magelang Was-was Banjir Bandang Susulan
Khofifah lantas mengajak anak-anak korban banjir bandang bermain dan berselawat. Khofifah juga membagikan mainan dan makanan ringan untuk menghibur anak-anak tersebut.
Selain itu, Khofifah juga menyemangati para korban. Dia mengaku ikut merasakan kesedihan yang dialami para korban.
“Semoga kejadian seperti ini tidak berulang kembali. Bagi keluarga korban meninggal semoga diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran. Semoga khusnul khatimah," tuturnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengajak seluruh masyarakat Dusun Deles, Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk segera bangkit dari kejadian duka banjir bandang ini.
“Banjir bandang adalah salah satu ujian dari Tuhan. Jika kita bisa melewati ujian dengan lapang dada, Insyaallah kita akan semakin ditinggikan derajatnya dihadapan Allah," imbuhnya.
Selain itu, Khofifah juga meminta Pemerintah Kabupaten Magelang segera memiliki peta daerah rawan banjir dan longsor. Nantinya, katanya, peta itu menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk memperbolehkan suatu lokasi ditempati masyarakat atau tidak.
"Jika memang lokasi banjir dan tanah longsor masuk dalam zona rawan bencana maka seharusnya tidak dapat ditinggali penduduk. Di situlah pemerintah daerah melakukan fungsi pengawasan," ujar Khofifah.
Untuk opsi relokasi, Khofifah mengatakan bahwa hal itu menjadi kewenangan pemerintah daerah. Sedangkan Kemensos menyediakan bantuan isi hunian tetap berupa perabotan rumah, peralatan dapur, tempat tidur, dan lain sebagainya senilai Rp 3 juta.
Khofifah menegaskan, relokasi penting untuk menghindari bencana alam dan kerugian yang lebih besar. "Daripada terus menerus merasa was-was tertimpa bencana, lebih baik pindah," imbuhnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 10 Korban Jiwa Banjir Bandang Dievakuasi, 2 Masih Hilang
Redaktur & Reporter : Antoni