jpnn.com, TUBAN - Sejumlah desa di kawasan perbukitan kapur Kabupaten Tuban, Jatim mengalami krisis air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa harus membeli air karena sumur telah kering kerontang.
BACA JUGA: Belasan Hektare Sawah Gagal Panen, Petani Rugi Rp 260 Juta
Karena itu betapa bahagianya warga saat datang bantuan air bersih dari Polres Tuban.
Warga berduyun-duyun menyerbu truk tangki berisi air bersih bantuan Polres Tuban.
BACA JUGA: 4 Cara Agar Rambut Tetap Sehat saat Musim Kemarau
Berbekal ember dan jerigen kosong, mereka rela mengantre bergantian mengambil jatah air untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
BACA JUGA : Para Petani Cabai Gigit Jari Krisis Air
BACA JUGA: Wapres JK Minta KLHK Lakukan ini Untuk Atasi Masalah Banjir dan Kekeringan
Menurut Wastawi salah satu warga, bantuan seperti ini memang sangat diharapkan warga.
"Sebab, sejak sebulan terakhir, sumur dan sumber air yang menjadi andalan telah kering kerontang," ujar Wastawi.
Meski harus mengantre bergantian dan berpanas-panas, warga mengaku senang mendapat air bersih.
Droping air bersih ini bentuk kepedulian Polres Tuban terhadap masyarakat yang dilanda kekeringan.
Sebanyak lima truk tangki dikirim untuk meringankan beban warga yang membutuhkan air bersih.
BACA JUGA : Miris, Krisis Air Bersih Warga Terpaksa Ambil di Sungai yang Berbau dan Kotor
Musim kemarau menyebabkan bencana kekeringan di Tuban. Hingga pertengahan Juli, terdeteksi sebanyak 7 desa mengalami krisis air bersih.
Di antaranya berada di wilayah kecamatan Semanding, Kecamatan Singgahan dan Kecamatan Kerek. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi KLHK Cegah Karhutla Saat Puncak Kemarau
Redaktur & Reporter : Natalia