jpnn.com - SEIBEDUK - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri memastikan lima orang yang ditangkap, Jumat (5/8) lalu merupakan jaringan Khitabah Gigih Rahmat (KGR) dan Bahrum Naim.
Saat ini ke lima teroris tersebut diamankan di Batam yang lokasinya dirahasiakan.
BACA JUGA: Orangtua Terduga Teroris Ini Menangis Semalaman
Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan dari hasil pemeriksaan dan barang bukti yang diamankan dari rumah terduga teroris itu terindikasi akan menyerang negara tetangga Singapura dan Malaysia.
Barang bukti itu diantaranya, bahan peledak dan senjata api laras panjang.
BACA JUGA: Satu Terduga Teroris Dipulangkan, Duh... Anggota Brimob Cuma Bilang Begini
"Dari barang bukti yang diamankan, diketahui perencanaan mereka untuk menyerang Singapura dan negara tetangga lainnya. Tapi rencana itu belum matang dan langsung kita ketahui," ujar Sam usai menghadiri acara Halal Bihalal Punggowo di Temenggung, Seibeduk, Batam, Kepri, Minggu (7/8) sore.
Sam menjelaskan pemeriksaan teroris tersebut merupakan wewenang dan tugas Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Selain memeriksa 5 teroris, tim turut memeriksa orang terdekat, seperti istri, anak dan rekan.
BACA JUGA: Mendes: Masyarakat Adat Harus Sejahtera Secara Ekonomi
"Saat ini tim sedang memeriksa dan mengembangkannya," tegasnya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (8/8).
Menurutnya, anggota jaringan KGR ini tak hanya berada di Batam. Oleh karena itu, tim Densus tengah melaksanakan pemeriksaan terhadap 5 teroris ini untuk melacak keberadaan anggota lainnya.
"Bukan di Batam saja, dan tidak bisa dipastikan mereka (angota kelompok lain) dimana. Yang pasti target kita di Batam hanya lima saja," terang mantan Wakakorlantas Mabes Polri ini.
Sam menambahkan dengan penangkapan teroris ini, masyarakat Batam diminta untuk tidak khawatir. Termasuk kepada pengunjung, khususnya pengusaha travel dan warga Singapura.
"Ini seharusnya kabar yang menggembirakan bagi kita. Ini suatu tindakan pencegahan dari Polri agar peristiwa besar tidak terjadi," katanya.
Dalam kejadian ini, sambung Sam, anggotanya akan memfokuskan untuk mengamankan Batam. Agar ke depannya iklim investasi dan kerukunan masyarakat tetap terjaga.
Oleh karena itu, Sam menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kemanan di Batam. "Peran masyarakat sangat dibutuhkan. Yang penting Batam tetap aman," imbuhnya.
Disinggung pelepasan salah seorang teduga teroris bernama M. Tegar Sucianto, Sam mengaku Tegar ditangkap saat mengendarai motor bersama teroris bernama Hadi. Pria 19 tahun ini diketahui hanya sebagai rekan Hadi.
"Target hanya lima orang saja. Dan dia (Tegar) hanya temannya Hadi," tutup Sam. (opi/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jembatan Nawacita Segera Digunakan Warga, Inilah Respons Istana
Redaktur : Tim Redaksi