Apakah berkomunikasi dengan anak dalam lebih dari satu bahasa, akan membuat mereka mengalami kesulitan belajar? Menurut seorang pakar dalam masalah bahasa, Marc Antonio dari Western Sydney University ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membantu mereka untuk tidak mengalami kesulitan dan bisa menguasai dua bahasa dengan baik.

Dalam masa pertumbuhan, ketika seorang anak berusia dua tahun, mereka sudah bisa mengetahui ratusan kata. Anak saya Alexander bisa mengerti hampir semuanya dalam dua bahasa, Yunani dan Inggris, namun hanya bisa mengucapkan enam kata saja.

BACA JUGA: Akibat Kematian Remaja, Queensland Makin Ingin Batasi Jam Penjualan Alkohol

Kami mulai khawatir setelah melihat anak-anak lain lebih cepat berbicara dibanding Alex. Sama seperti banyak orang tua lainnya, kami juga bertanya-tanya, apakah pendekatan yang kami lakukan salah.

Ada berbagai mitos yang selama ini menyelimuti masalah penguasaan dwibahasa (bilingual) seperti misalnya menyebabkan tertundanya penguasaan percakapan atau mempengaruhi kemampuan kognitif.

BACA JUGA: Teliti Dampak Perubahan Iklim, CSIRO Luncurkan Robot Laut di Perairan Terpencil


Penelitian menunjukkan bahwa mengajar anak lebih dari satu bahasa sejak kecil tidak menyebabkan kesulitan dalam berbahasa. (ABC Licensed)

Namun penelitian menunjukkan bahwa mengajarkan anak lebih dari satu bahasa sejak lahir, tidak menyebabkan kesulitan bahasa. Adanya penundaan dalam kemampuan berbahasa hanya bersifat sementara, jadi para orang tua jangan terlalu khawatir.

BACA JUGA: Pasca Natal, Lembaga Amal Dibanjiri Sumbangan Barang Bekas dari Warga

Berikut beberapa mitos yang tidak benar.Mengajar anak lebih dari satu bahasa menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan

 

Tidak benar dan sebenarnya malah membawa beberapa manfaat seperti peningkatan fungsi eksekutif (perencanaan abstrak), kesadaran metalinguistic (kemampuan berpikir mengenai bahasa sebagai unit abstrak), dan keluwesan mental (bisa melakukan pemisahan informasi dengan cepat), dan berpikir kreatif.

Anak-anak yang belajar dua bahasa pada umumnya akan mencapai taraf perkembangan normal seperti anak-anak lainnya , walau dalam beberapa kasus  pencapaian itu terjadi di masa akhir. (hal yang terjadi dalam kasus Alexander).Anak yang belajar lebih dari satu bahasa akan tertinggal dan tidak akan bisa mengejar ketertinggalan


Ini masih jadi perdebatan, karena ada berbagai perbedaan diantara anak-anak yang belajar lebih dari satu bahasa. Bahkan di beberapa anak, tidak ada ketertinggalan sama sekali.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa ketertinggalan sementara itu disebabkan karena otak harus menyimpan data dari dua bahasa, namun anak-anak ini akan mengejar ketertinggalan dalam masa beberapa bulan.

Penelitian perlu dilakukan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.Anak saya akan bingung dengan dua bahasa


Tidak benar meskipun ada kontroversi mengenai kapan sebuah bahasa itu berpisah dari yang lainnya.

Sudah lama ada pendapat bahwa dua bahasa itu bergabung pada awalnya dan mulai berpisah ketika seorang anak berusia lima tahun. Penelitian terbaru mengatakan bahwa bahasa itu mulai berpisah lebih awal dari perkiraan semula

Sebagai contoh seorang bayi yang belajar dua bahasa yang berusia 10-15 bulan akan 'mengoceh' berbeda tergantung kepada siapa dia berbicara (misalnya bagi ibunya, bayi itu seperti berbicara dalam bahasa Perancis, sementara bagi ayahnya, bayi itu seperti berbicara dalam bahasa Inggris).

Ini menunjukkan bahwa bayi sudah mengetahui dengan siapa mereka berbicara sejak masih muda.5 Tips untuk orang tua yang membesarkan anak yang  belajar lebih dari satu bahasa

 

Bersikap positif dan sabar terhadap mereka dan sadarlah bahwa anak yang belajar dwi bahasa memiliki beban lebih berat dibandingkan anak yang hanya belajar satu bahasa.

Penting sekali bahwa kedua bahasa itu memiliki kegunaan. Bahasa pada dasarnya adalah alat berkomunikasi. Bila anak tidak merasa perlu menggunakan satu bahasa, mereka mungkin akan menghentikan penggunaannya. Jadi penting sekali secara konsisten menempatkan anak pada sebuah situasi dimana mereka perlu menggunakan dua bahasa tersebut dan lebih bagus lagi dengan pembicara yang berbeda. Dengan itu mereka akan mengembangkan kemampuan berbicara dengan bagus, dan bisa membedakan kedua bahasa dengan baik pula, hal yang akan membantu mereka dalam mendengar dan berbicara.

Banyak orang khawatir mengenai keseimbangan maksudnya apakah anak kita mengetahui dua bahasa dalam proporsi yang sama. Di masa lalu, diperkirakan bahwa untuk betul-betul menguasai dwi bahasa, seseorang harus memiliki kemampuan yang sama untuk kedua bahasa tersebut. Saya sudah melakukan penelitian terhadap berbagai orang yang menguasai lebih dari satu bahasa, dan melihat bahwa diantara mereka yang menguasai beberapa bahasa itu, ada bahasa dominan yang dikuasai. Jadi tidak ada gunannya menekankan pada seorang anak bahwa mereka harus sama-sama menguasai dua bahasa, karena tidak ada seorang pun yang bisa melakukannya.

Orang tua biasanya khawatir ketika anak-anak mencampur aduk bahasa mereka. Jangan khawatir. Ini adalah hal yang normal sebagai bagian dari perkembangan normal mereka yang belajar lebih dari satu bahasa. Bahkan mereka yang sudah cakap dalam dua bahasa kadang mencampur adukkan bahasa yang mereka kuasai.

Bila anda khawatir dengan perkembangan bahasa anak anda, bawalah ke dokter untuk diperiksa, dan kalau perlu ke dokter ahli masalah bahasa. Anak yang belajar lebih dari satu bahasa bisa menunjukkan keterlambatan perkembangan bahasa seperti anak-anak yang lain. Bila anak anda mengalami keterlambatan bahasa, intervensi awal mungkin diperlukan untuk membantu mereka belajar bahasa.

Mark Antoniou adalah peneliti di MARCS Institute for Brain, Behaviour and Development, Western Sydney University

Artikel ini sebelumnya dimuat di The Conversation. Inilah artikel aslinya.


The Conversation

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belasan Burung Beo Langka Mati Dimakan Tikus Dianggap Memalukan Australia

Berita Terkait