Limbah Ancam Kesehatan Warga

Jumat, 04 Februari 2011 – 12:23 WIB
MAJALAYA – Pencemaran lingkungan di Kecamatan Majalaya sudah sangat parahJika tidak segera diatasi, sedikitnya sekitar 6.000 jiwa terancam berbagai jenis penyakit berbahaya akibat pencemaran limbah itu

BACA JUGA: Petasan Makan Korban



Demikian disampaikan Ketua LSM Elemen Lingkungan (Elingan) Kab Bandung, Deni Riswandani seperti dilansir Bandung Ekspres, Jumat (4/2)
Dia mengungkapkan hampir semua sungai dan anak sungai yang dilalui pabrik tekstil di Majalaya, berwarna hitam pekat dan berbau tajam

BACA JUGA: Gas 3 Kg Meledak, 1 Tewas



Kejadian paling parah, adalah di RW 09 dan 10 desa Sukamaju yang dihuni sekitar 6000 jiwa
Masyarakat di sana, lanjut Deni, setiap malam harus menghirup bau limbah cair dari pabrik hingga 3 kali lipat dari daerah lain

BACA JUGA: Terlibat Pungli, PNS Capil Disanksi Berat



Deni mengatakan, dari hasil penelusuran di lapangan tiga anak sungai Citarum seperti sungai Ciwalengke, Sasak Benjol dan sungai Cikembang airnya tampak berwarna kemerah-merahan dan menyebarkan bau yang menyengatWarna kemerah-merahan itu adalah akibat dari limbah celup tekstil yang dibuang ketiga sungai tersebut

Anehnya, sambung Deni, pemerintah malah tidak ambil pusingPihak pemkab ataupun isnstitusi terkait lainnya berdiam diri“Padahal, hasil investigasi kami, ini sudah menunjukkan hal yang sangat berbahaya bagi hajat hidup warga,” ungkap Deni.

Lebih jauh dia menjelaskan, selama ini warga takut melapor kejadian pencemaran limbah dengan alasan pabrik tersebut dijaga oleh aparat dan premanSehingga, menyebabkan warga takut untuk melapor“Padahal, warga pernah melakukan demontrasiTapi, pemerintah tidak menanggapinya sama sekali,” tandas Deni.

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kab Bandung Toto Suharto mengaku pihaknya akan menindak tegas pabrik yang seenaknya selalu membuang limbah cair sembarangan“Saat ini, tidak dikeluarkan untuk izin celup kecuali izin Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Jika tidak ada izin berarti itu melanggar,” jelasya.(atp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Miliki Peta Rawan Bencana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler