BACA JUGA: 20.000 KK Belum Terima Tabung Gas
Yang dipetakan adalah semua jenis bencana alam yang berpotensi terjadi di provinsi kelima terkaya Indonesia ini.“Mulai dari gempa dan gunung meletus, banjir, angin puting beliung, erosi, tsunami serta kebakaran hutan dan lahan,”ujar Kepala BPBD Sumsel, Yulizar Dinoto SH, seperti dilansir Sumatera Ekspres, Jumat (4/2)
Termasuk juga daerah-daerah yang rawan terjadi bencana alam di Sumsel
BACA JUGA: Karyawan Tewas Diterkam Harimau
Dengan adanya peta ini, daerah-daerah itu diharapkan dapat diperhatikan lebih khususBACA JUGA: Pasca Eksepsi Agusrin Ditolak, Merebak Isu Suap
Khusus untuk Gunung Dempo kita dari BPBD yang membuatnya,”jelas Yulizar.Pembuatan peta rawan bencana ini tentu saja melibatkan banyak pihak terkaitWalau belum terlalu mendetail, namun setidaknya daerah-daerah rawan sudah cukup banyak diketahui“Kita sedang lakukan survey-survei ke lapangan dalam rangka penyempurnaan peta bencana ini,”ucapnya.
Dalam peta risiko bencana erosi/longsor yang dirilis BNPB, daerah yang masuk kategori kerawanan sedang yakni Lubuk Linggau, Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat, OKUS, dan OKIBagaimana dengan gempa bumi" Seluruh daerah di Sumsel masuk dalam kategori kerawanan sedang.
Tapi ada empat daerah yang masuk dalam wilayah kerawanan tinggi gempa bumiYakni Empat Lawang, Lahat, Pagaralam dan OKUSSedangkan untuk tsunami, seluruh daerah di Sumsel masuk dalam kategori aman alias kerawanan rendahSementara untuk banjir, hanya ada dua daerah di Sumsel yang tingkat kerawanannya rendah atau dalam keadaan aman.
Yakni Pagar Alam, Empat Lawang dan OKUSSedangkan yang paling rawan yakni Mura, Muba, Lahat, Prabumulih, Palembang dan Ogan IlirSedangkan yang kerawanan banjirnya sedang yakni Banyuasin, Muara Enim, OKI, OKU, dan OKUTSedang untuk puting beliung, pernah terjadi di Palembang, OKUT, Banyuasin, Muara Enim, maupun Pagar Alam
Juga di Kabupaten Ogan Ilir, Musi Rawas, Lubuk Linggau, dan Ogan Komering Ilir, “Peta ini memang baru secara umum dari beberapa kejadian yang adaHendaknya bisa dilengkapi daerah kabupaten/kota masing-masing,”imbuhnya
Untuk Gunung Dempo, dari BPBD Sumsel telah ada kajian pencegahan dan antisipasiPencegahan meletusnya Gunung Dempo bisa dilakukan dengan penggunaan teknologi yang disebut penyuntikanMelalui cara ini, lava dikeluarkan sehingga gunung tersebut tidak jadi erupsiHanya saja, biayanya sangat mahal.
Status Gunung Dempo sendiri adalah tipe A aktif walaupun sekarang dalam kondisi normal seperti tidak ada aktivitas magma di dalamnya“Melalui kajian yang kita lakukan, sudah disusun alur pengungsian warga sekitar lereng gunung dan masyarakat Pagar Alam umumnya dengan tinhkat risiko terkecil,”beber Yulizar.
Dengan telah diketahuinya daerah-daerah rawan yang berpotensi terjadinya bencana, sejak sekarang harus dibentuk suatu kesiapsiagaan mengantisipasi segala sesuatunya.
Mulai dari sumber daya manusia (SDM), peralatan, dan kelengkapan lainnya“Kesiapsiagaan ini tidak lain agar dapat meminimalisir dan mengurangi resiko terjadinya bencana, sehingga kita mulai kumpulkan BPBD dari kabupaten/kota untuk menyiapkan segala sesuatunya sebelum terjadi bencana, mulai dari SDM, logistik, perlengkapan seperti perahu dan lainnya,”pungkasnya.(46)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamwas Sudah Periksa Wakajati Lampung
Redaktur : Tim Redaksi