Lippo Group Bakal Terus Memanfaatkan Perubahan Teknologi untuk Berinovasi

Kamis, 03 November 2022 – 23:03 WIB
Lippo Karawaci. Ilustrasi Foto: lippokarawaci.co.id

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengatakan rontoknya investasi perusahaan teknologi digital ditambah kemelut resesi global yang diprediksi terjadi pada tahun depan, tidak membuat Indonesia dan kawasan Asean kehilangan momentum pertumbuhan. 

Pasalnya, kondisi tremor itu merupakan konsekuensi wajar dari situasi global hari ini, tetapi katalis pertumbuhan masih cukup banyak untuk Indonesia dan Asean.

BACA JUGA: Tingkatkan Kesadaran Akan Solusi Keberlanjutan, SUN Energy Gelar Green Future Festival

Hal itu disampaikan John Riady saat menghadiri Cathay Forum ke 9 di Singapura.

Dia menyebut saat ini bubble startup sebagai fenomena wajar agar aliran investasi seiring sejalan dengan pengembangan pasar secara riil.

BACA JUGA: KIB Berpeluang Menang Jika Usung Ganjar-Erick Thohir di Pilpres 2024

Singkatnya, fenomena ini akan menguji sekian banyak perusahaan teknologi digital yang relevan bagi pasar, serta memvalidasi valuasi.

Menurutnya, hal tersebut akan memberikan imbas positif bagi berbagai inovasi dan solusi bagi masyarakat menyongsong era digital lebih lanjut ke depan.

BACA JUGA: Pasar Properti Tangerang Kalahkan Jakarta, Lippo Karawaci Gerak Cepat 

Sementara terkait dengan potensi resesi yang menjelang, John menilai kondisi Indonesia dan kawasan Asean masih memiliki kekuatan guna meredam dampak terburuknya.

Sewaktu perdagangan internasioal lesu akibat kontraksi perekonomian yang terjadi di negara-negara besar, Indonesia dan negara kawasan Asean masih bisa mengandalkan pasar domestik maupun regional.

“Persoalan utama memang masih menghantui, seperti terganggunya rantai pasok global, berimbas kepada aliran bahan baku maupun sektor energi. Namun dari perkiraan berbagai lembaga global, Indonesia dan kawasan Asean masih jauh lebih baik,” ungkapnya.

Di sisi lain, dia meyakini Asean ke depan akan jauh lebih berkembang.

Saat ini saja, jelas John, Asean merupakan kawasan ekonomi terpadat ketiga di dunia, dengan tingkat pertumbuhan nomor tiga setelah China dan India.

Sejalan dengan itu, berdasarkan riset IMF bersama Standard Chartered pada 2030, Indonesia akan menjadi negara peringkat empat PDB terbesar di dunia yang mencapai USD10,1 triliun. Indonesia membuntuti posisi China, India, dan Amerika Serikat.

Proyeksi tersebut, ungkap John, sangat mungkin terealisasi mengingat jumlah populasi produktif yang cukup besar.

Pada 2030 saja, populasi usia kerja di Asean bakal meningkat 40 juta orang dari saat ini, di saat negara lainnya mengalami penyusutan.

“Dan Asean, Indonesia mengambil porsi sekitar setengahnya,” kata John.

Oleh karena itu, sejauh ini Lippo Group juga akan memainkan peran penting bagi laju tersebut.

Menurutnya, Lippo Group akan mengawal episentrum pertumbuhan Asean dan dunia dengan mengoptimalkan lagi kinerja seluruh tentakel bisnis yang meliputi properti, kesehatan, ritel, dan investasi teknologi.

“Lippo Group memainkan proksi bagi kemajuan ekonomi Indonesia secara signifikan, dan kami akan terus memanfaatkan perubahan teknologi untuk berinovasi, serta memperkuat posisi kepemimpinan kami,” seru John.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Beri Peluang Generasi Milenial untuk Mengembangkan Diri


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler