Lippo Karawaci Raih Pendapatan Rp 5,3 Triliun

Jumat, 30 Agustus 2019 – 15:48 WIB
Ilustrasi Lippo Karawaci. Foto: Lippo Karawaci

jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci membukukan pendapatan sebesar Rp 5,3 triliun pada semester pertama 2019.

Angka itu hampir sama dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, marketing sales mencapai Rp 835 miliar.

BACA JUGA: Lippo Karawaci Sabet Indonesia Best Issuer Award 2019

Jumlah itu meningkat 84 persen dari Rp 453 miliar pada semester pertama 2018.

BACA JUGA: Lippo Karawaci Sabet Indonesia Best Issuer Award 2019

BACA JUGA: Garap Kasus Suap Meikarta, KPK Periksa Aher

Kinerja lini bisnis Lippo Karawaci, yakni Siloam Hospitals cukup cemerlang.

Siloam Hospitals mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 18,5 persen secara year on year menjadi Rp 3,4 triliun.

BACA JUGA: Beredar Kabar Saham LKPR Masuk Indeks Morgan Stanley

Sementara itu, pendapatan dari segmen mal dan lain-lain naik empat persen menjadi Rp 934 miliar.

Di sisi lain, pendapatan development properti turun 37,7 persen menjadi Rp 991 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sektor itu berkontribusi sebesar 18,7 persen dari total pendapatan pada semester pertama 2019.

Divisi urban development membukukan pendapatan sebesar Rp 643 miliar pada semester pertama 2019.

Sementara itu, divisi large scale integrated development membukukan pendapatan sebesar Rp 348 miliar.

Kinerja semua lini bisnis membuat Lippo Karawaci membukukan laba bruto yang lebih rendah, yaitu Rp 2 triliun.

Pada periode yang sama tahun lalu, emiten berkode LPKR tersebut membukukan laba bruto Rp 2,4 triliun.

Meski demikian, beban usaha LPKR menurun menjadi Rp 1,870 triliun. Angka itu turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,9 triliun.

Pada semester pertama 2019, LPKR memperkuat posisi kasnya dengan saldo kas dan setara kas sebesar Rp 4,6 triliun dibandingkan dengan Rp 1,8 triliun pada akhir tahun 2018.

CEO LPKR John Riady mengatakan, pihaknya akan terus menunjukkan kemajuan pada semester kedua 2019.

Dia menjelaskan, penawaran umum terbatas telah dimulai, penjualan saham Rumah Sakit Myanmar telah selesai, dan pengurangan utang telah berjalan.

“Semuanya adalah inisiatif-inisiatif yang merupakan komitmen kami untuk diselesaikan bagi para investor kami,” ujar John, Jumat (30/8).

Pihaknya berharap pasar properti akan membaik hingga akhir tahun mendatang.

“Hal itu didorong oleh terpilihnya kembali presiden serta kebijakan yang kondusif terhadap pasar properti bersamaan dengan pemangkasan suku bunga,” kata John. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Majukan Banten, Lippo Karawaci Raih Penghargaan Bergengsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler