Lisda Optimistis Bansos Redam Kemungkinan Gejolak Akibat PPKM Darurat

Senin, 05 Juli 2021 – 15:46 WIB
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo meninjau penyerahan bantuan sosial tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bogor, Rabu (13/5). Bantuan sosial ini diharapkan bisa memperkuat daya beli masyarakat hingga situasi normal. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni menyoroti rencana pemerintah menyalurkan bantuan sosial (Bansos) tunai saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat untuk wilayah Jawa-Bali.

Dia optimistis bansos bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.

BACA JUGA: 20 TKA Tiongkok Masuk Makassar Saat PPKM, Ada Perlakuan Khusus?

“Dalam situasi seperti ini bansos merupakan salah satu tumpuan andalan untuk menggerakkan perekonomian keluarga,” ujar Lisda Hendrajoni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (5/7).

Lisda kemudian meminta semua pihak mengawasi proses penyaluran bansos tunai.

BACA JUGA: Pak Kapolri, Tolong Sikat Habis Mafia Obat COVID-19

Menurutnya, pengawasan sangat penting agar tidak terjadi penerima ganda atau duplikasi penerima seperti temuan kementerian sosial (Kemensos) sebelumnya.

“Meski dalam situasi darurat, saya berharap pemerintah menyalurkan bansos dengan cermat sehingga benar-benar tepat sasaran. Tidak ada lagi duplikasi penerima bansos,” ucapnya.

BACA JUGA: Presiden Rawan Dimakzulkan jika Syaratnya Tak Berat

Pemerintah sebelumnya menerapkan PPKM darurat di Jawa-Bali, 3-20 Juli 2021.

PPKM Darurat dimaksudkan untuk menekan lonjakan kasus positif COVID-19.

Dalam periode tersebut, aktivitas masyarakat terbatas.

Menurut Lisda, bansos bisa meredam kemungkinan munculnya gejolak akibat pembatasan mobilitas warga tersebut.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pemerintah segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat.

"Paling lambat pekan depan bansos dapat tersalurkan," kata Risma.

Dia mengatakan besaran bansos Rp 300 ribu per bulan dan akan disalurkan kepada warga setiap awal bulan.

Bansos Mei dan Juni 2021 akan diberikan Rp 600 ribu sekaligus.

"Saya minta hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja," kata Risma.

Bansos tunai menyasar 10 juta penerima bantuan untuk target penyaluran per bulan.

Kemudian, penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) sebanyak 18,8 juta dan penerima program keluarga harapan (PKH) sebanyak 10 juta.

Penyaluran bansos tunai melalui kantor pos, sedangkan penyaluran BPNT dan PKH melalui jaringan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

"Mudah-mudahan paling telat bisa direalisasikan pekan kedua bulan ini dan kami usahakan semua bisa tersalurkan untuk warga,” kata Risma.

Selain bansos tunai dan bantuan sosial lainnya, pemerintah memberikan diskon tarif listrik.

Kabar baik lain, manajemen pelaksana kartu prakerja sedang bersiap membuka kartu prakerja semester II, yaitu gelombang 18.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler