jpnn.com, JAKARTA - Padamnya listrik di sebagian Pulau Jawa termasuk Ibu Kota DKI Jakarta, Minggu (5/8) menyebabkan sejumlah kerugian, baik itu di sektor ekonomi dan lainnya.
Bahkan, persoalan yang terjadi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan itu telah menjadi perhatian dunia internasional.
BACA JUGA: Kata Fadli Zon Melihat Kekecewaan Presiden Sama Direksi PLN
Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan bahwa semua tentu prihatin dan terganggu atas peristiwa tersebut. "Saya tidak tahu apakah ini tidak pernah diantisipasi sebelumnya, karena kita pernah mengalami kejadian ini di tahun 2002," kata Bambang di gedung DPR, Jakarta, Senin (5/8).
BACA JUGA: Dua Hari Dicari, Politikus Golkar Ditemukan Tewas di Gundukan Pasir, Diduga Dibunuh
BACA JUGA: Bisa Saja Urusan Kelistrikan Dibahas di Ijtimak Ulama IV
Legislator yang karib disapa Bamsoet itu menegaskan bahwa permasalahan ini tidak saja merugikan di sektor ekonomi. Bahkan, potensi kerugian mencapai Rp 90 miliar.
Karena itu, Bamsoet meminta persoalan ini segera diatasi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN Persero Sripeni Inten Cahyani. "Tidak boleh terulang kembali kasus seperti ini," tegasnya.
BACA JUGA: Bamsoet: Saya Memahami jika Presiden MarahÂ
Menurut Bamsoet, persoalan yang telah menjadi perhatian dunia internasional ini seharusnya tidak terjadi, terlebih lagi di ibu kota negara.
Pasalnya, DKI Jakarta adalah pusat pemerintahan, sehingga banyak menyangkut masalah strategis misalnya pengamanan data, dan keamanan lain-lain.
BACA JUGA: Jendela Transfer Liga 2 Dibuka 15 Agustus, PSMS Bakal Pinjam Pemain Liga 1
"Untung saja tidak ada kecelakaan pesawat, kereta seperti di MRT meskipun akhirnya warga dievakuasi di bawah tanah, dan tidak ada kecelakaan lain-lain," katanya.
Sejauh ini, kata Bamsoet, belum pula mendapat kabar adanya bank-bank yang bobol akibat padamnya listrik tersebut.
"Karena kemarin kan pas weekend, jadi arus transaksi keuangan juga tidak terlalu banyak. Bayangkan jika ini terjadi di hari dan jam kerja," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mati Lampu, Jokowi Diminta Babat Habis Pejabat Terkait
Redaktur & Reporter : Boy