jpnn.com - PALANGKA RAYA – Sering padamnya listrik di Kalimantan Tengah membuat masyarakat Kalteng mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengaudit PLN di sana. Menanggapi keluhan warga, PLN Kalteng beralasan sistem kelistrikan di daerah tersebut, mengalami penurunan.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Area Kalsel-Kalteng Anang Djuhrani menjelaskan bahwa sampai saat ini kondisi sistem kelistrikan Barito (interkoneksi Kalsel dan Kalteng) mengalami penurunan daya mampu. Kondisi itu telah berlangsung sebelum tujuh SUTT di sekitar Jalan Tingang Palangka Raya roboh diterjang angin kencang.
BACA JUGA: Kisah Istri yang Sudah 16 Tahun Menikah, Punya Hobi Layani 11 Brondong
Menurut Anang, hal itu dikarenakan beberapa hal. Di antaranya, musim kemarau panjang di Kalsel yang mengakibatkan Waduk Riam Kanan surut. Ketinggian masih berada di 54 meter dari ketinggian yang diharapkan, sekitar 57 meter (standar).
Itu membuat PLTA Ir PM Noor tidak bisa bekerja maksimal. Dari tiga turbin yang harusnya mampu menghasilkan listrik 30 Mega Watt, hanya bisa menghasilkan 10 Mega Watt. Penyebabnya, hanya satu turbin yang bsia beroperasi.
BACA JUGA: Hati-hati! Gara-gara Pakai Gadget, Pelajar Tewas Tersambar KA
"Daerah hulu Waduk Riam Kanan belum menerima intensitas curah hujan yang tinggi. Hal itu berdampak pada PLTA Ir PM Noor, Kalsel," kilahnya saat dihubungi Kalteng Pos, kemarin.
Di sisi lain, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam Unit 3, sedang menjalani pemeliharaan (servis). Pemeliharaan dilakukan sekali dalam minimal 8.000 jam pemakaian dengan masa pemeliharaan selama 30 hari. Tidak melihat apa itu musim hujan atau musim kemarau. Jika tidak dilakukan pemeliharaan, kondisi malah lebih parah lagi.
BACA JUGA: Dokter RSUD Amputasi Tanpa Persetujuan Pasien!
"Pemeliharaan saat ini sudah mencapai 95 persen. Sisanya merupakan pekerjaan critical part di turbin. Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Diharapkan bisa selesai pada akhir November, dan bisa segera kembali menyuplai energi listrik ke sistem Barito. Dampak dari pemeliharaan itu, sistem kehilangan 58 Mega Watt," ungkapnya. (ram/ens/dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun! Utang RS Menumpuk, Pasien Kelaparan
Redaktur : Tim Redaksi