jpnn.com, JAKARTA - Literasi finansial menjadi kunci utama bagi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Dalam mendukung hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan Workshop Business Mastery, bagian dari rangkaian UMKM Level Up Business Accelerator 2024 yang berlangsung di Jakarta Pusat belum lama ini.
BACA JUGA: Jadi Program Literasi Finansial Terbaik, Pegadaian Raih Penghargaan dari OJK
“Saya melihat gap yang ada di Indonesia itu adalah knowledge,” ungkap Yuszak M Yahya, seorang pakar Financial Modelling dan Master Coach Professional, Senin (7/10).
Menurut Yuszak, tujuan bisnis bukan hanya mengejar profit, tetapi juga menekankan pentingnya pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.
BACA JUGA: Pegadaian Terus Berkomitmen Melanjutkan Program-program yang Mendukung Literasi Finansial
Hal ini karena banyak pelaku usaha yang hanya berfokus pada omzet, tetapi gagal dalam mengelola aspek lainnya.
“Kita harus hati-hati saat ingin tumbuh. Saat kita tumbuh, ada risikonya, dan ini harus kita manage,” ujarnya.
BACA JUGA: Pegadaian Raih Penghargaan Program Literasi Finansial Terbaik dari OJK
Dia menjelaskan literasi finansial adalah modal utama yang harus dimiliki oleh pelaku UMKM untuk menarik peluang kolaborasi dengan investor.
Literasi ini memungkinkan adanya negosiasi yang adil dan menciptakan keseimbangan dalam bekerja sama.
Untuk meningkatkan omzet, Yuszak menyarankan strategi seperti menaikkan harga, meningkatkan volume penjualan, dan fokus pada upselling dan close selling.
“Peningkatan omzet lebih penting daripada profit karena lebih sulit didapatkan,” jelasnya,
Pada sesi kedua workshop, peserta diajarkan manajemen biaya melalui tiga langkah yakni Naik - Ubah - Pindah, yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas usaha.
Selain itu, Yuszak memperkenalkan konsep Cash Flow Hacking guna menjaga kesehatan finansial dan pertumbuhan usaha jangka panjang.
Program Business Mastery ini merupakan bagian dari akselerasi UMKM yang mendampingi 73 UMKM produsen di berbagai sektor, termasuk Makanan dan Minuman, Fashion, dan Kerajinan.
Workshop ini juga memberikan coaching khusus bagi 25 UMKM terpilih untuk mengembangkan usaha mereka.
Dengan adanya rangkaian program ini, diharapkan UMKM di Indonesia semakin siap menghadapi tantangan bisnis dengan dukungan literasi finansial yang mumpuni dan mampu berdaya saing secara global. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PINTU Terus Berkolaborasi Meningkatkan Literasi Finansial
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad