Liverpool, Tim Paling Agresif di Premier League

Sabtu, 19 Juli 2014 – 10:46 WIB
Liverpool mulai menggunakan jersey Garuda Indonesia dalam sesi latihan. Foto: Getty Images

jpnn.com - LIVERPOOL - Gelar Premier League musim lalu hampir saja diraih Liverpool untuk kali pertama sejak 24 tahun. Namun, karena kalah kedalaman skuad dengan Manchester City, The Reds harus puas berakhir sebagai runner up. Padahal, mereka sempat memimpin klasemen selama empat pekan berturut-turut.

Manajer Liverpool Brendan Rodgers rupanya tak mau situasi itu berulang lagi musim ini. Memasuki transfer window musim panas, pelatih 47 tahun tersebut belanja pemain besar-besaran.

BACA JUGA: Asia Bukan Lagi Favorit Tur Pramusim

Hingga kemarin (18/7), total sudah empat pemain didatangkan ke Anfield, markas Liverpool. Itu belum termasuk para pemain pinjaman yang dipanggil kembali seperti Pepe Reina, Sebastian Coates, Suso, dan Tiago Ilori.

Para pemain gres tersebut adalah Emre Can (dari Bayern Leverkusen), Adam Lallana (Southampton), Lazar Markovic (Benfica), dan Ricki Lambert (Southampton).

BACA JUGA: Separo Tim Inggris Menuju AS

Namun, nama-nama tersebut belum mampu memuaskan dahaga belanja Rodgers. Mantan manajer Swansea itu masih memiliki daftar pemain lagi yang harus diburu.

Mereka adalah striker timnas Prancis yang bermain untuk Queen Park Rangers Loic Remy, striker Belgia Divock Origi (Lille), bek Kroasia Dejan Lovren (Southampton), dan fullback kiri Ben Davies (Swansea).

BACA JUGA: Skuat Persipasi Terancam Tanpa THR

"Tahun lalu kami tidak memiliki kedalaman skuad untuk bisa meraih gelar. Tahun ini kami bermain di Liga Champions karena itu kami harus memiliki skuad sekuat mungkin," katanya.

Di luar pemain itu, Rodgers sejatinya mengidam-idamkan Alexis Sanchez. Namun, bintang timnas Cile itu ternyata lebih memilih Arsenal. Padahal, tawaran Liverpool sejatinya juga tak kalah dibanding klub London Utara tersebut.

"Kami menghormati pilihan dia. Kami tidak merasa ada masalah dengan kami sehingga dia memilih klub lain. Rasanya itu hanya persoalan pilihan geografis," kata Rodgers seperti dilansir Sky Sports.

Selain faktor kompetisi, Liverpool bisa sangat ngotot mendatangkan lebih banyak pemain anyar karena suntikan dana segar. Penjualan Luis Suarez ke Barcelona membuat pundi-pundi klub 18 kali juara Premier League itu membengkak hingga GBP 75 juta atau setara Rp 1,4 triliun.

Dengan dana sebesar itu, mereka masih bisa berbelanja tiga hingga empat pemain lagi. Namun, Rodgers juga harus memikirkan kualitas pemain rekrutannya.

Meski menambah banyak pasukan, para pemain tersebut tidak ada yang menyamai level Suarez. Karena itu, banyak pihak yang menganggap jor-joran pembelian Rodgers hanya karena panik ditinggal pemain berjuluk "Dracuarez" setelah insiden ciak bahu di Piala Dunia"itu.

"Para pemain baru tidak ada hubungannya dengan penjualan Suarez. Mereka adalah orang-orang yang sejak dulu kami inginkan. Kami tidak asal belanja dan asal beli. Kedatangan mereka harus untuk meningkatkan performa klub," tegasnya.

Meski begitu, Rodgers mengakui kepergian Suarez begitu mempengaruhi Liverpool. Para pemain anyar tersebut tidak bisa langsung menggantikan peran bomber Uruguay tersebut.

Namun, paling tidak mereka bisa menambah apa yang tidak dimiliki Liverpool musim lalu. "Suarez memang fantastik dan sangat penting bagi kami. Tapi, kami sudah move on," katanya.

Rodgers justru gembira dengan kehadiran para pemain baru. Mereka membawa ambisi dan semangat di dalam skuad. Apalagi, mereka memutuskan hengkang ke Liverpool karena terkesan dengan prestasi mereka musim lalu.

"Mereka sangat excited. Musim lalu kami menjadi penantang juara yang sangat ketat. Mereka ingin mengulanginya bersama kami, bahkan menjadi lebih hebat lagi," kata mantan asisten Jose Mourinho di Chelsea tersebut. (aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rame-rame Buru Lukaku


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler