BACA JUGA: British Airways Tutup Rute Tujuan Pakistan
Tapi, seperti dikatakan juru bicara kepresidenan Ayelet Frish, semuanya masih bisa terjadi. “Presiden baru akan bertemu dengan pemimpin fraksi-fraksi di parlemen hari ini (kemarin)
BACA JUGA: Zardari Ingatkan AS Tak Masuk Pakistan
Namun, sepertinya memang demikian (Livni dipilih sebagai PM),” kata Frish di jumpa pers kemarin (22/9)Sesuai konstitusi Israel, Peres harus berdialog dengan para pemimpin fraksi di parlemen untuk meminta pendapat mereka
BACA JUGA: Motlanthe Kandidat Pengganti Mbeki
Ada dua opsi yang tersedia, yaitu menunjuk Livni sebagai PM dan memerintahkannya membentuk pemerintahan baruAtau, mempercepat pelaksanaan pemiluSejauh ini, Peres sudah bertemu dengan pimpinan empat partai terbesar Israel, yaitu Kadima, Labour (Buruh), Likud, dan ShasKalau Livni benar akhirnya terpilih, pimpinan tim negosiator Israel dalam perundingan dengan Otoritas Palestina itu akan menjadi PM wanita pertama negerinya sejak Golda Meir di era 1970anDia akan mendapat waktu 42 hari untuk membentuk pemerintahan koalisiKalau gagal, pemilu bakal digelar untuk mendapatkan PM baru
Livni sendiri juga terus melakukan lobi politikDia telah bertemu Ehud Barak, menteri pertahanan sekaligus pemimpin poartai terbesar ke dua, Parai Buruh, untuk menjajaki kemungkinan membentuk koalisi pada Minggu lalu’’(Pertemuan) itu bagus, seperti pertemuan bisnis’’ ujar Barak kepada wartawan
Sehari sebelum bertemu Livni, Barak bertemu Benjamin Netanyahu, kepala Partai Likud, partai oposisi sayap kanan paling berpengaruhBenjamin meminta Barak tidak begitu saja menerima pinangan partai berkuasa pimpinan LivniLikud memang sangat berkepentingan agar Livni gagal berkuasaSebab, bila itu terjadi dan pemilu digelar, Likud, seperti ditunjukkan hasil sejumlah jajak pendapat, paling berpeluang untuk menang(Rtr/The Star/ape/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jusuf Kalla Jadi Mediator Konflik Thailand Selatan
Redaktur : Tim Redaksi