Livni Ikuti Jejak Golda Meir

jadi PM Israel Gantikan Ehud Olmert

Jumat, 19 September 2008 – 12:15 WIB
JERUSALEM – Menteri luar negeri Israel, Tzipi Livni, resmi memenangkan pemilihan untuk memimpin partai berkuasa Israel, Kadima, dan menggantikan PM Ehud Olmert.  Ketua negosiator perundingan dengan otoritas Palestina ini memenangkan 43,1 persen suara atau 431 suara, hanya terpaut tipis satu persen  dengan rival utamanya, menteri transportasi dan mantan panglima militer Shaul Mofaz yang meraup 42 persen suara.

Kemenangan ini akan melejitkan Livni untuk menjadi perdana menteri perempuan Israel pertama sejak 34 tahun lalu, setelah Golda Meir yang menjadi PM pada 1969-1974”Untuk kali kedua dalam sejarah, Israel mengalami kemajuan dalam hal kepemimpinan dengan memilih seorang perempuan sebagai pemimpin partai, mungkin juga sebagai perdana menteri,” tulis harian lokal Israel Hayom.   

Livni mengatakan dia akan lebih intens untuk menyatukan fraksi Kadima dan berjalan bersama dalam format baru

BACA JUGA: Raja Restui Ipar Thaksin Jadi PM

Perempuan 50 tahun ini mengatakan dia berharap dapat membantu mengembalikan kestabilitasan pemerintahan Israel
”Kita harus menghadapi ancaman yang paling sulit

BACA JUGA: Thailand Pilih Ipar Thaksin Sebagai PM

Kita juga harus menghadapi ancaman keamanan, kita harus bergerak maju, dan kestabilan ekonomi,” ujarnya


Sebagai pemimpin baru partai, Livni akan menyusun pemerintah koalisi dan menjadi PM setelah PM Ehud Olmert lengser

BACA JUGA: Adik Ipar Jadi PM, Thaksin Dapat Surat Penangkapan

Juru bicara Olmert, Mark Regev mengatakan pengunduran diri Olmert yang terkait berbagai kasus korupsi ini ini sudah dinformasikan kepada kabinet Minggu laluMenurut Regev, Olmert juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Livni dan berharap akan membantu pemerintahan transisiUntuk saat ini Olmert akan menjadi pejabat karteker hingga pemerintahan baru terbentuk

Livni memiliki 42 hari untuk menyusun pemerintahan koalisi, Jika gagal, Israel bakal menghelat pemilihan lagi pada awal 2009Pemilu tersebut memungkinkan diikuti oleh para pemimpin partai lain untuk menggantikan Olmert sebagai PMSangat kemungkinan banyak skenario yang dapat terjadi dalam beberapa bulan ini

Ehud Barak-pemimpin Partai Buruh, yang menduduki sebagian besar kursi Parlemen sebagai sekutu koalisi Kadima- bisa saja menarik diri dari koalisiPartai Buruh bisa meminta pemilu secepatnya, atau meminta pemerintah untuk menarik partner koalisi baru yang dapat membatasi kemampuan Livni untuk bernegosiasi dengan PalestinaJika pemilu diadakan lagi, Barak, yang juga mantan PM, dapat maju bersaingNamun, jajak pendapat menunjukkan kemungkinan dia tidak mendapatkan cukup dukungan

Beberapa pengamat berpandangan selain Barak, mantan PM lain, Benjamin Netanyahu, ketua partai oposisi Partai Likud, pada akhirnya akan dapat mencuri perhatianSiapapun yang akan menggantikan Olmert sebagai PM akan mengadapi tantangan berat, termasuk menentukan nasib Israel dalam perundingan dengan PalestinaJuga mengawali perundingan dengan Syiria dan melakukan perundingan alot mengenai nuklir IranDalam hal ini, Livni memiliki pengetahuan yang lebih luas di luar Israel dibandingkan pesaing lainnya.  Mantan mata-mata Mossad itu menolak terikat dengan visi pemerintahan George WBush mengenai kesepakatan damai akhir tahun ini”Kami ingin mencapai kesepakatan, dimana pada akhir kesepakatan kami bisa menemukan kata konflik berakhir’,” katanya”Dan untuk melakukannya akan butuh banyak waktu,” kilahnya

Dukungan terhadapnya pun mengalir”Saya sangat bahagia Livni menang, karena dia berkomitmen pada proses perdamaian,” kata anggota parlemen Israel Yossi Beilin”Saya pikir dia sebaiknya sekarang membentuk koalisi yang lebih menonjolkan perdamaian dari pada pemerintahan luar negeri,” katanya”Livni akan melanjutkan proses perdamaian yang menjadi bagian dari rencana Livni dan itulah alasan utama dia terpilih,” ujar anggota parlemen yang lain, Yitzhak Ben Yisrael kepada AFP(AP/Rtr/CNN/erm/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Bom Mobil Guncang Kedubes AS di Yaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler