jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) sedang mengakselerasi pengadaan suku cadang untuk mendukung aksesibilitas para penyandang disabilitas.
Karena itu, Kemensos bertemu dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
BACA JUGA: Kawal Bantuan Kemensos untuk Asmat Tepat Sasaran, Bupati Elisa Kambu Siapkan Strategi Jitu
Sebagaimana diketahui, Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan perhatian besar kepada penguatan aksesibilitas para penyandang disabilitas.
Sekjen Kemensos Harry Hikmat menyatakan, dari evaluasi pengadaan barang dan jasa, masih ada sejumlah persoalan.
BACA JUGA: Kemensos Gunakan Pendekatan Twin Track untuk Perencanaan Inklusif Disabilitas
Di antaranya, komponen atau bahan pembentuk alat bantu masih impor atau pengadaannya terlambat.
“Karena itu, kami merasakan perlu percepatan pengadaan barang dan jasa. Salah satu opsi untuk mempercepat adalah memasukkan komponen atau bahan pembentuk alat bantu tersebut ke dalam e-katalog,'' kata Harry seusai pertemuan di Gedung LKPP di Jakarta (31/3).
BACA JUGA: Salurkan Bansos Atensi, Kemensos Bantu Anak Penderita Kelainan Mata
Dalam pertemuan itu, respons LKPP sangat baik.
Bahkan Kemensos diminta untuk mengusulkan dalam bentuk katalog sektoral yang khusus untuk Kemensos. “Pertimbangan LKPP, komponen ini sifatnya khusus dan hanya ada di Kemensos,” katanya.
Komponen yang sifatnya khusus tersebut di antaranya sensor dan modul-modulnya untuk yang kursi roda elektrik berupa gear box, besi-besinya, roda, serta penyangga kaki.
Untuk motor roda tiga, suku cadang yang dibutuhkan besi hollow, bak di belakang, dan sebagainya.
“Barang-barang ini akan dimasukkan dalam daftar komponen yang diperlukan untuk membentuk alat bantu. Selanjutnya, Kemensos membuat speknya, lalu diusulkan ke LKPP,” katanya.
Pertemuan hari ini baru pada tahap koordinasi untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan pertemuan yang lebih teknis antara tim Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kemensos dengan LKPP.
Kemensos terus meningkatkan dukungan terhadap penyandang disabilitas.
Melalui Program Indonesia Mendengar, misalnya, Kemensos memberikan sejumlah alat bantu kepada penyandang disabilitas.
Jenis alat bantu di antaranya ponsel pintar dengan close caption, sepeda motor roda tiga, tongkat adaptif, alat bantu dengar, dan peluit.
Alat tersebut akan meningkatkan respons mereka terhadap lingkungan, dan sebaliknya.
Ponsel juga dilengkapi dengan fitur pengubah suara menjadi tulisan yang dapat dibaca penerima manfaat.
Mereka tetap bisa memahami yang disampaikan pembicara apabila dalam sebuah acara tidak tersedia juru bahasa isyarat.
Kemensos akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar merespons jika mendengar suara peluit yang ditiup penyandang disabilitas.
Artinya, ada yang membutuhkan pertolongan segera.
Kemensos juga memberikan peluit kepada para lansia apabila terjebak dalam kondisi darurat, seperti banjir, kebakaran, dan bencana lain. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi