Meski begitu, sejumlah parpol mulai menunjukkan indikasi kompromi
BACA JUGA: KPK Tak Bisa Sentuh Aset TNI
Partai Golkar yang awalnya ngotot dengan tawaran 30 persen dari kursi DPR menegaskan siap turun ke angka 25 persenMenurut dia, dengan 25 persen kursi masih memungkinkan munculnya koalisi besar
BACA JUGA: Ada Rekayasa dibalik Pembakaran Padi MSP
Calon yang tampil dalam Pilpres 2009 nanti berkisar 2-3 pasangan sajaSejumlah parpol lain yang mendukung 15 kursi DPR atau 20 persen suara nasional juga menunjukkan sikap yang sama
BACA JUGA: Sultan HB X Lebih Populer Ketimbang JK
Misalnya, PPP, PBR, PKS, PKB, dan PDS sudah berubah ke 20 persen kursiNamun, untuk acuan suara, mereka belum menentukan sikapTinggal Partai Demokrat dan PAN yang ngotot tetap mempertahankan 15 kursi DPR atau 20 persen suara nasional''Saya heran, sampai pusing, melihat sikap Partai DemokratKalau PAN mungkin masih ada sinyal-sinyal untuk berubah,'' kata PriyoPadahal, SBY dan Jusuf Kalla sudah saling memberi isyarat untuk maju satu paket.Ketua DPP Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, perbedaannya masih terlalu jauhMeskipun, Partai Golkar sudah menunjukkan indikasi untuk turun ke 25 persen''Perbedaan antara yang atas dan yang bawah cukup jauhSemua bertahan cukup kuat, makanya sulit ketemu,'' ujarnya.
Menurut Agus, partainya siap bila persoalan syarat pengajuan pasangan capres-cawapres diputuskan melalui voting di paripurna''Voting tidak diharamkanItu perangkat demokrasi juga,'' ujarnya.
Bagaimana PDIP? ''Kami siap 20 persen kursiTapi, untuk yang mengacu kepada perolehan suara, persentasenya harus lebih besar,'' kata anggota DPR dari FPDIP Yasonna LaolyDia mengatakan, kalau acuan kursi hanya merujuk kepada partai yang lolos Parliamentary threshold, suara mengacu ke semua parpol peserta pemilu.
Ketua Pansus RUU Pilpres Ferry Mursydan Baldan mengapresisasi sikap kompromis yang mulai ditunjukkan sejumlah parpolMeskipun lobi belum mencapai keputusan, dia optimistis bahwa pengambilan keputusan tidak perlu melalui voting di paripurna.
''Saya melihat, semua berkeinginan menghindari votingMudah-mudahan dalam raker di DPR Senin nanti (20/10) persoalan ini bisa ikut diketok,'' ujarnyaLobi tertutup yang berakhir sekitar pukul 23.00 WIB itu turut dihadiri Mendagri Mardiyanto, Menkum HAM Andi Mattalatta, dan Mensesneg Hatta Radjasa(pri/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Tuntut Hak Keuangan Sama DPR
Redaktur : Tim Redaksi