jpnn.com - JAYAPURA - Hampir seluruh logistik pemilu telah didistribusikan ke seluruh wilayah pelosok Indonesia. Namun, untuk Kabupaten Yahukimo, Papua, proses distribusi hingga tadi malam masih tertahan.
Cenderawasih Pos (JPNN Group ) melaporkan, 38 distrik wilayah Yahukimo belum menerima logistik. Cuaca buruk menghalangi penerbangan ke sejumlah distrik di kabupaten itu. Pesawat harus memutar balik, termasuk armada pesawat TNI yang sudah dikerahkan
BACA JUGA: Perintah Tembak Geng Motor
KPU masih menunggu kepastian distribusi hingga hari ini. “Jika sampai batas waktunya tetap tidak terpenuhi, maka dilaksanakan pemilu lanjutan,” ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di Jakarta kemarin.
Menurut UU pemilu, jika karena faktor alam (force majeur) pemilu tidak bisa diselenggarakan tepat waktu, bisa dilakukan pemilu lanjutan di wilayah terkait. “Jadi, itu bukan penundaan,” tegasnya.
BACA JUGA: Batasi Kecepatan Kereta Api
Cenderawasih Pos mengamati, di antara 51 distrik di Yahukimo diprediksi hanya 13 distrik yang akan melaksanakan pencoblosan. Sisanya, 38 distrik lain, menyusul di tanggal 10 atau 11 April.
Keputusan penundaan itu disampaikan Ketua KPU Provinsi Papua Adam Arisoy saat melakukan pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Makodam XVII Cenderawasih kemarin. “Hingga H-1 ini baru 13 distrik yang terdistribusi logistik dari 51 distrik. Kami sudah menyurati KPU atas masalah ini,” kata Adam.
BACA JUGA: Pengungsi Dipulangkan, Tiga Desa Tetap Relokasi
Keterlambatan itu terjadi lantaran minimnya armada pesawat. Seperti diketahui, seluruh distrik di Yahukimo hanya bisa diakses melalui pesawat. Bahkan, ada juga yang harus dilalui dengan jalan kaki yang memakan waktu belasan jam.
Adam juga mengungkapkan, molornya persiapan pemilu di Yahukimo juga disebabkan baru dilantiknya KPU Yahukimo pada Februari 2014. Akibatnya, persiapan jadi serbaminim dan sebagian besar pesawat telah dipakai oleh KPU di kabupaten daerah pegunungan lain yang juga mendistribusikan logistik dengan pesawat.
Gubernur Papua Lukas Enembe juga menyebut, keterlambatan ini adalah tanggung jawab pemerintah kabupaten. Karena itu, Lukas meminta bupati dan seluruh staf tidak keluar daerah selama sepekan. Tujuannya memastikan tidak ada kendala lagi. (ade/bay/c1/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjun dari Tower, Kepala Pengusaha Kuliner Pecah
Redaktur : Tim Redaksi