Lokalisasi Kampung Kajang Menggeliat Lagi, Ramai saat Tanggal Gajian

Jumat, 23 Agustus 2019 – 00:06 WIB
Lokalisasi Kampung Kajang Sangatta Selatan sebelum dikunjungi Satpol PP. Foto: Lela Ratu Simi/KP

jpnn.com, SANGATTA - Pemkab Kutai Timur (Kutim) menginstruksikan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan tindakan tegas terhadap Lokalisasi Kampung Kajang, Sangatta Selatan yang aktif lagi.

Untuk hal itu, Kepala Satpol PP Kutim, Didi Herdiansyah mendatangi orang tua asuh PSK untuk mediasi dan pendekatan.

BACA JUGA: Pak Bupati Pimpin Langsung Pasukan Hancurkan Bangunan Lokalisasi

"Tadi baru ketemu orangtua asuhnya saja. Koordinator atau yang dituakan di sana sedang pulang kampung. Sehingga mereka belum bisa memberi keputusan," katanya saat dikonfirmasi.

Menurutnya, pengelola Kampung Kajang harus menerima apapun keputusan pemerintah. Sebab, lokasi tersebut sebelumnya resmi ditutup.

BACA JUGA: Nafsu Sudah Memuncak tapi tak Punya Uang, Beginilah Akhirnya

"Makanya kami coba sosialisasikan kepada pemilik terlebih dahulu. Tapi suka atau tidak, tetap harus ditertibkan. Karena pada 2017 sudah ditutup, tidak ada lagi alasan menunda," jelasnya.

Sehingga, pihaknya akan mengambil tindakan penutupan dalam waktu dekat. Bahkan tidak hanya di Sangatta, satu lokasi tenda biru di Kecamatan Teluk Pandan menjadi sorotan. Dalam laporannya, PSK yang bekerja secara permanen, didapati sebanyak 21 orang.

BACA JUGA: Neni: Jika Masih Ada yang Berzina, Ikut Dosa Kita

BACA JUGA: Ortu Pulang Kerja, si Putri tak Ada di Mes, Oh Ternyata di Hotel, Sudah 7 Kali

Sedangkan pekerja sementara atau temporari sebanyak 50-60 orang, serta pekerja di tenda biru terbagi dalam dua sisi, kiri dan kanan, yakni 69-13 yang berjumlah 72 orang.

"Dulu sempat dipulangkan dengan diberi biaya Rp 5 juta per wanita. Namun itu tak maksimal mereka kembali lagi. Jadi jika ingin efisien kita harus bongkar bangunannya, cukup bayar ganti rugi bangunan.Pastinya kita minta back up oleh TNI-Polri, untuk lahan itu sepertinya milik pemkab," tambahnya.

Bahkan setiap PSK diketahui memiliki orang tua asuh atau muncikari. Untuk pengunjung tenda biru dikatakan Didi, kebanyakan berasal dari wilayah Bontang dan puncak ramainya pada saat weekend dan juga tanggal gajian perusahaan.

BACA JUGA: Pengakuan PSK Belia, Batasi Sehari 2 Pria, Berapa Penghasilannya?

"Menjelang akhir pekan tempat itu ramai, apalagi saat gajian tamunya banyak. Saya juga dapat laporan kalau di Kecamatan Muara Wahau ada satu desa yang serupa. Namun masih bertahap, satu per satu akan kami selidiki dahulu," tutupnya. (*/la/prokal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yopi dan Ice Baru Pemanasan di Kamar, Petugas Malah Datang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler