jpnn.com, BONTANG - Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni daerah yang dipimpinnya bersih dari praktik prostitusi. Ia ingin lokalisasi yang masih ada bisa berubah menjadi tempat wisata kuliner.
Neni merasa berdosa sebagai pemimpin di Bontang jika masih ada lokasi yang digunakan untuk maksiat atau hal-hal negatif. “Jika masih ada yang berzina ikut dosa kita,” kata Neni.
BACA JUGA: Herman dan Saiful Memang Memalukan!
Di momen khataman 30 ustaz dan ustazah di Rujab Wali Kota Bontang, Senin (31/12) Neni meminta supaya para ustaz dan ustazah membantu pemerintah untuk mengingatkan masyarakat.
“Saya kadang merasa, Ya Allah, dosakah saya ini kalau masih ada yang berzina di Bontang. Makanya ustaz-ustaz bantu bunda yaa,” ucap Neni beri arahan sebelum khataman dimulai.
BACA JUGA: Agen Heran Warga Sulit Dapatkan Elpiji 3 Kg Jelang Nataru
Sejak awal, lanjutnya, pihaknya sudah berkomitmen Bontang harus zero lokalisasi. Tetapi memang tidak mudah. Makanya Neni berusaha terus untuk mengingatkan bahwa tempat-tempat seperti itu akan dijadikan lokasi pengembangan ekonomi kreatif dan wisata kuliner.
“Kalau itu (jadi wisata kuliner) malah jadi lebih sustainable. Memang tidak mudah, tapi kami tak boleh menyerah, makanya perlu upaya persuasif,” ungkapnya.
BACA JUGA: Mulai 2019 Dilarang Gunakan Styrofoam, Ini Penjelasannya
Terpisah, Lurah Berbas Pantai Muhammad Rendhy Maulia mengatakan sudah memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah Prakla Berbas Pantai untuk membuka usaha kuliner. “Upaya kami arahkan warga yang mau buka usaha untuk buka usaha kuliner,” ujarnya.
Kewenangan pihak kelurahan hanya sejauh itu. Namun, Rendhy juga sudah mengusulkan pembangunan fisik melalui musrenbang. Sudah ada desain dermaga juga pelabuhan Berbas Pantai.
Ia menyebut, ketua RT setempat yang rumahnya terkena musibah kebakaran bakal membangun dan mencoba usaha kuliner yang diusulkan. “Dia mau bikin rumah makan. Harapannya bisa seperti Rawa Indah tapi tidak terlalu mahal harganya,” terang dia. (mga/far/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai April 2019 Dilarang Gunakan Kantong Plastik
Redaktur & Reporter : Soetomo