Lola Pulang, Ketuk Pintu Tak Ada Jawaban, Lewat Belakang, Langsung Teriak Histeris

Rabu, 21 Juli 2021 – 08:10 WIB
Salah satu ruangan rumah milik warga Kabupaten Mukomuko yang diduga menjadi tempat korban bunuh diri. Foto: Dok.Antarabengkulu.com

jpnn.com, MUKOMUKO - Seorang petani bernama Saidi (52) ditemukan meninggal dunia, diduga bunuh diri di rumahnya di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.

Kapolres Mukomuko AKBP Andy Arisandi dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa (20/7), mengatakan kejadian tersebut berawal saat anggota bhabinkamtibmas di wilayah tersebut pada Selasa sekitar pukul 15.00 WIB mendapatkan informasi dari grup WhatsApp bahwa ada warga meninggal dunia bunuh diri dengan cara gantung diri.

BACA JUGA: Pak Anis Positif Covid-19 Meninggal Dunia, Jenazahnya Direbut Warga, Peti Mati Dibakar Massa

Anggota piket Polsek Penarik langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Begitu polisi sampai di TKP, ternyata korban sudah diturunkan oleh menantu dan anaknya dari tempat korban gantung diri.

BACA JUGA: Orang Tua tak Membelikan Handphone, Gadis Kecil ini Kecewa, Pilih Gantung Diri

Informasi dari Lola Sri Herna Densi (26), anak korban, bahwa sekitar pukul 14.30 WIB, Lola dan suaminya Endi Susanto (30) pulang ke rumahnya dari Desa Sumber Mulya.

Setibanya di rumah, Lola mengetuk pintu depan yang terkunci dan memanggil ayahnya, Saidi, tetapi tidak ada ada jawaban.

BACA JUGA: MS Kaban Minta MPR Gelar Sidang Istimewa untuk Mengadili Jokowi, Refly Harun Bereaksi Begini

Lalu mereka pergi ke pintu belakang. Setelah membuka pintu, Lola dan suaminya Endi terkejut melihat orang tuanya, Saidi, sudah tergantung dengan leher terikat dengan seutas tali di kayu bagian tengah di ruang dapur dekat kamar mandi.

Spontan, Lola berteriak sambil memanggil ibunya yang saat itu berada di rumahnya yang tidak jauh dari rumah Lola.

Kemudian mereka berusaha menurunkan dengan cara memotong tali pengikat tersebut dengan parang.

Setelah diturunkan, korban ini dibawa ke ruangan tengah dan memang biasanya setiap siang hari korban ini selalu tidur di rumah anaknya, Lola.

Keterangan dari pihak keluarga, korban ini mempunyai riwayat sakit strok dan baru hari Selasa (20/7) bisa berjalan.

Pihak keluarga korban tidak bersedia korban divisum, namun bersedia membuat pernyataan menolak untuk visum. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler