Pak Anis Positif Covid-19 Meninggal Dunia, Jenazahnya Direbut Warga, Peti Mati Dibakar Massa

Rabu, 21 Juli 2021 – 06:05 WIB
Peti jenazah dibakar warga yang menolak jenazah pasien dimakamkan dengan protokol Covid-19. Foto: ngopibareng/Ist

jpnn.com, PAMEKASAN - Warga di Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan, Bondowoso, Jawa Timur tidak mau menerima vaksin Covid-19.

Terbukti, hingga saat ini sekitar 90 persen warga di desa, itu menolak divaksin Covid-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ada Kekacauan di Istana Presiden, Habib Rizieq Angkat Suara, Sebaiknya Pak Jokowi Rombak Kabinet Lagi

Padahal, pemerintah pusat hingga daerah sedang gencar memberi vaksinasi selama penerapan PPKM Darurat.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Mohammad Imron membenarkan banyak warga Desa Kemirian Kecamatan Tamanan yang tidak mau divaksin Covid-19.

BACA JUGA: Jenazah Bupati Eliaser Yentji Dibawa ke Lembata, Masyarakat Dilarang Hadiri Pemakaman

”Informasi itu benar. Sesuai data yang ada, sekitar 90 persen warga di desa tersebut memang tidak mau divaksin Covid-19,” jelasnya.

Namun, menurut Imron, pihaknya tidak bisa memaksa, jika warga tidak mau divaksin Covid-19. Meskipun, upaya pendekatan persuasif tetap dilakukan melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat akan pentingnya vaksinasi Covid-19.

BACA JUGA: Alat Berat Mulai Dikerahkan Menggali Lubang Makam untuk Jenazah Covid-19

”Kami terus lakukan sosialisasi. Jika tetap menolak, ya sudah kami berikan kepada warga lain yang mau vaksinasi,” ujarnya.

Seorang warga Desa Kemirian Kecamatan Tamanan yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, mayoritas warga di Desa Kemirian memang menolak vaksin Covid-19.

Padahal, upaya sosialisasi pentingnya mendapatkan vaksinasi Covid-19 tidak henti-hentnya dilakukan pemerintah.

”Tapi, banyak warga disini tetap menolak divaksin Covid-19. Karena, menurut warga, vaksin adalah konspirasi kepentingan elit pejabat,” katanya.

Selain itu, tambah dia, warga desa menolak vaksin Covid-19, karena dipicu informasi negatf tentang vaksin di medsos.

Di antaranya, informasi jika orang sudah divaksin justru mengalami sakit dan meninggal.

”Informasi salah tentang vaksin Covid-19 itu juga menjadi pemicu warga sini menolak divaksin,” sambungnya.  

Sebelumnya, puluhan warga di Desa Kemirian Kecamatan Tamanan Bondowoso, Jawa Timur, menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19 sesuai protokol.

Mereka nekat merebut paksa jenazah pasien Covid-19. Peti sengaja dibuka, lalu jenazah dimandikan. Selanjutnya jenazah disalatkan sebelum akhirnya dikebumikan secara normal.

Padahal, jenazah pasien Covid-19 ini harus dimakamkan sesuai protokol kesehatan untuk mencegah klaster virus.

Informasi berbagai sumber di lapangan menyebutkan, kejadian bermula ambulans petugas membawa jenazah pasien Covid-19, Jumat 16 Juli 2021 pukul 23.30 WIB.

Ambulans dari RSUD dr. Koesnadi Bondowoso menuju pemakaman yang sudah disiapkan.

Namun, warga desa yang sudah menunggu kedatangan jenazah langsung mengadang ambulans tersebut. Kemudian, mereka mengambil paksa peti jenazah dari dalam ambulans. Warga lantas membakar peti jenazah usai mengambil jasad pasien Covid-19.

Pasien yang meninggal dan tidak dikehendaki warga desa dimakamkan sesuai protokol kesehatan Covid-19 tersebut, yakni Pak Anis.

Pria 49 tahun ini merupakan warga asli Desa Kemirian. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler