Lolos PKPU, Garuda Indonesia Berpeluang Sehatkan Keuangan Lewat Berbagai Terobosan

Senin, 20 Juni 2022 – 21:34 WIB
Ilustrasi - Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyoroti PT Garuda Indonesia, yang mendapatkan kepastian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Hasil voting para kreditur telah memutuskan kreditur menyutujui proposal perdamaian Garuda Indonesia.

BACA JUGA: Gegara Ini, Rachel Vennya Kasihan dengan Adhisty Zara, Sampai Pengin

"Dengan kesepakatan ini Garuda punya kesempatan untuk menyehatkan kondisi keuangan Garuda. Saat ini kinerja keuangan Garuda masih sangat sulit dengan beban utang yang sudah lebih dari Rp 142 triliun," ujar Piter.

Piter menambahkan, meski secara bertahap bisnis penerbangan sudah membaik, tetapi masih sangat belum mencukupi untuk menyehatkan Garuda.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Lolos PKPU, Ada Rencana Besar Menanti

Menurutnya, masih butuh waktu dan berbagai terobosan, untuk benar-benar menyehatkan Garuda.

Hasil PKPU akan memberikan waktu kepada Garuda untuk memperbaiki kondisi keuangannya.

BACA JUGA: Bolehkah Guru Mengaji Meminta Bayaran?

"Tetapi di balik kesepakatan dan hasil PKPU tersebut, hal positifnya adalah adanya kepercayaan kreditur akan masa depan Garuda. Kreditur masih sangat percaya bahwa Garuda sebagai maskapai penerbangan terbaik dan kebanggaannya masyarakat Indonesia memiliki prospek usaha yang sangat baik," tutur Piter.

Garuda juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan rakyat Indonesia.

Piter mengungkapkan, kesepakatan dan hasil PKPU yang memberikan nafas kepada Garuda tidak lepas dari upaya keras Kementerian BUMN, di bawah kepemimpinan Erick Thohir dalam meyakinkan para kreditur.

Pascahasil PKPU, sambung Pieter, Kementerian BUMN dan Garuda harus segera menyusun langkah-langkah yang bisa secara cepat menyehatkan keuangan.

"Permasalahan utamanya Garuda ada di keuangan. Modal besar Garuda adalah kepercayaan dan dukungan Masyarakat indonesia. Tidak sulit memperbaiki Garuda asalkan konsisten. Memang butuh waktu. Strategi utamanya adalah meningkatkan efisiensi dan fokus pada pasar dalam negeri," ungkap Pieter.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler