Lomba Kampung Sehat di NTB Ikut Mencegah Penularan Covid-19

Minggu, 25 Oktober 2020 – 14:41 WIB
Kapolda NTB Irjen Muhammad Iqbal. Foto: POLDA NTB FOR LOMBOK POST

jpnn.com, MATARAM - Inisiatif Polda NTB menggelar Lomba Kampung Sehat di masa pandemi Covid-19 mendapat sambutan positif di tengah masyarakat.

Program turunan dari Kampung Tangguh milik Mabes Polri itu dianggap berhasil menanggulangi Covid-19 di wilayah NTB.

BACA JUGA: Saran Satgas Covid-19 Untuk Penyelenggara Liga Sepak Bola

"Berdasarkan parameter yang ada, alhamdulillah (program) berhasil,” kata Kapolda NTB Irjen Muhammad Iqbal seperti dikutip dari Lombok Post.

Saat ini, lomba yang di-launching 19 Juni 2020 di Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, hampir mencapai finis.

BACA JUGA: Di Pondok Cina Kota Depok Segera Hadir Rumah Singgah Buat Pasien Positif Covid-19

Namun, karena sudah menjadi brand yang sangat kuat di tengah masyarakat, kapolda dan jajarannya tidak ingin Lomba Kampung Sehat berhenti sampai acara awarding yang akan dilaksanakan 10 November nanti.

Rencananya, akan ada lanjutan dari Lomba Kampung Sehat tahap pertama ini. Dilaksanakan November sampai Februari 2021.

BACA JUGA: MUI Blusukan ke Ponpes Periksa Protokol Kesehatan Covid-19

“Apakah mereka (para juara) mampu bertahan atau tidak. Ataukah nanti yang tidak juara sekarang akan menyodok menjadi juara di tahap berikutnya,” kata Kapolda.

Sementara itu, ketua panitia Lomba Kampung Sehat Kombes Benny Basir Warmansyah mnegatakan saat ini ada sejumlah nominasi juara.

”Ada 17 nominasi pemenang,” kata Dirbinmas Polda NTB itu.

Nominasinya meliputi juara satu hingga peringkat tiga.

Ada juga nominasi lainnya, seperti tempat ibadah terbaik, pasar terbaik, tempat wisata terbaik, bupati/wali kota terbaik, hingga babinsa dan bhabinkamtibmas terbaik.

”Mulai dari pejabat tinggi hingga paling rendah ada nominasinya,” jelasnya.

Puncak acara Kampung Sehat bakal berlangsung di Hotel Killa Senggigi, Lombok Barat. Seluruh bupati/wali kota dan 30 kelurahan/desa yang lolos ke tingkat provinsi diundang.

Saat ini, tim penilai masih melakukan penilaian. ”Penilaiannya masih dilakukan di Pulau Sumbawa,” kata dia.

Penilaian dilakukan secara terbuka dan tertutup. Terbuka itu dilakukan dengan cara mendatangi desa/kelurahan yang ikut berkompetisi di level provinsi.

”Kalau secara tertutup ada timnya,” kata dia.

Penilaian secara tertutup itu dilakukan secara diam-diam. Untuk melihat konsistensi desa atau kelurahan itu menjalankan apa yang menjadi dasar penilaian.

”Cara penilaiannya rahasia,” bebernya.

Benny mengatakan, 30 kelurahan/desa itu merupakan yang terbaik di tingkat kabupaten/kota. Masing-masing kabupaten/kota diambil tiga desa/kelurahan.

”Nanti ada yang mendapatkan juara satu dua, dan tiga,” kata dia.

Desa/kelurahan yang menjadi juara tiga di tingkat kabupaten/kota bisa saja menang di level provinsi. Karena, mereka terus konsisten menjalankan seluruh indikator penilaian.

"Bahkan mereka terus berbenah supaya mereka lebih baik lagi sesuai indikator penilaian yang ada,” bebernya.

Apalagi, di masa transisi penilian tingkat kabupaten/kota dengan provinsi cukup panjang. Celah itu digunakan oleh masing-masing desa/kelurahan untuk terus berbenah. “Bisa jadi, nanti dia yang menang saat dinilai oleh tim di level provinsi,” kata dia.

Persaingan di tingkat provinsi bakal makin sengit. Masing-masing perwakilan dari kabupaten/kota memiliki kelebihan tersendiri.

Baik dari segi penanganan Covid-19 di wilayahnya, mandiri dalam ketahanan pangan, kebersihan lingkungannya, dan kemanan. ”Penilaiannya makin diperketat,” pungkasnya. (arl/r1)
=
Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal memimpin rapat virtual persiapan awarding Lomba Kampung Sehat tingkat Provinsi NTB, kemarin (21/20). (POLDA NTB FOR LOMBOK POST)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler