jpnn.com, TANJUNG SELOR - Seorang pria ditemukan tewas tenggelam saat berenang di lokasi pemandian wisata kilometer 16, Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Korban bernama i Joko Priyono ini tenggelam selama dua jam 30 menit sebelum ditemukan sekitar pukul 15.30 Wita, Minggu (11/2)
BACA JUGA: Termakan Rayuan Polisi Gadungan, Remaja Berpose Tanpa Busana
Seperti dilansir Radar Kaltara (Jawa Pos Group), tim pencari sempat kesulitan karena lokasi tenggelamnya korban berada di kedalaman sekitar 3 hingga 4 meter serta korban terselip di sela bebatuan yang ada di dalam air.
Namun berkat usaha yang dilakukan para pencari, korban yang diketahui bernama Joko, warga Tarakan ini berhasil ditarik dari dalam air sekira pukul 15.30 Wita dan langsung dilarikan ke rumah sakit dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor.
BACA JUGA: Sopir Truk Kabur Usai Hilangkan Nyawa Penyeberang Jalan
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Bulungan, Aiptu Sudarno mengatakan, pihaknya memang sedikit terlambat untuk datang ke lokasi, karena laporan juga terlambat.
“Karena kondisi perjalanan yang jauh dan juga sulitnya akses komunikasi di TKP, makanya laporan juga terlambat ke kami,” sebutnya.
BACA JUGA: Ayah dan Anak Tewas Saat Berburu Babi di Tanahdatar
Kejadian itu berawal ketika korban bersama tiga orang temannya baru saja selesai mendekorasi acara pernikahan dan hendak berliburan di tempat tersebut.
“Setelah sampai dan menikmati pemandian yang ada di lokasi, Joko bersama dua orangnya yang ada, hendak berlomba menyelam, satu orang bertugas melihat waktu, korban dengan temannya yang biasa dipanggil Riki yang berlomba menyelam,” sebutnya.
Namun, lanjutnya, setelah sekira 30 detik lamanya menyelam, Riki keluar dari dalam air, namun tidak dengan korban. Diduga kata dia, korban menyelam terlalu dalam, sebab tempat di mana korban tenggelam dalamnya diperkirakan mencapai 3 meter lebih,” jelasnya.
“Hanya itu data sementara yang kami punya, dan masih kami cari data-data yang lain,” sebutnya.
Sementara itu, menurut Kasat Sabhara Polres Bulungan AKP Sugeng Irianto yang memimpin jalannya evakuasi, mengaku kesulitan menarik korban dari dalam air, mengingat titik lokasi tenggelamnya korban memiliki kedalaman yang lumayan dalam.
“Kita sempat meraba-meraba dengan kayu di mana lokasi pastinya sebelum diselam untuk ditarik, tapi sulit ditemukan, setelah terus berusaha kita temukan lokasinya, mau diselam juga tak banyak yang tahan napasnya karena tubuh korban juga berat, ternyata di dasar air ada celah batu dan masuk di celah tersebut dan tersangkut,” urainya.
Dengan dibantu dari personel BPBD serta masyarakat dan wisatawan yang ada, menggunakan alat seadanya, korban berhasil diangkat dari dasar air. “Berkat usaha pihak-pihak yang ada, bisa kita angkat ke permukaan,” sebutnya.
Kembali dikatakannya, tenggelamnya pria tersebut, berawal dari adanya ide untuk adu ketahanan napas dengan cara menyelam dengan temannya. Menurut keterangan temannya yang bersama menyelam, kata Sugeng, korban sebelumnya duduk di atas batu, lalu kemudian menyelam bersama.
“Jadi korban ini tidak melompat, hanya duduk di atas batu lalu menyelam, mungkin terlalu dalam ia menyelam,” sebutnya.
Dari keterangan teman-teman korban salah satunya Khairul, yang berhasil dihimpun media ini, kejadian tersebut memang berawal dari ide mereka sendiri untuk berlomba menyelam untuk sekadar hiburan. Namun dirinya belum dapat memberikan komentar terlalu jauh, karena masih belum menyangka hal tersebut terjadi.
“Saya sendiri menyelam sekira 30 detik, lalu keluar dari dalam air, tapi si korban justru tidak muncul-muncul, karena lama akhirnya kami meminta pertolongan,” singkatnya.
Kasat Reskrim Polres Bulungan AKP Gede Prasetia Adi Sasmita, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Ketiga orang teman korban akan kami mintai keterangan lebih lanjut,” singkatnya.(sny/eza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpental dari Ban Saat Arung Jeram
Redaktur & Reporter : Budi