jpnn.com - LOMBA sopir teladan lazim diselenggarakan setiap tahun. Pemenangnya biasanya sudah bisa ditebak, jika bukan sopir TransJakarta, pemenangnya adalah sopir taksi. Tak heran, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga menyindir kegiatan tahunan tersebut. Dia berharap, pemenang sopir teladan adalah sopir Kopaja, Metromini dan angkot. "Juara 1,2,3 harus sopir angkutan umum dari Kopaja, Metromini dan angkot," kata Jokowi di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin (1/11).
Pada kegiatan tersebut, tak kurang dari 150 kontestan mengikuti event ini. Dari ratusan peserta, tersaring menjadi 10 awak teladan. Menurut Handang Agusni, Direktur Blue Bird, kegiatan awak teladan itu dipilih dari sisi pengemudinya, ada tes tertulis yang harus diikuti, secara budaya pelayanan dan rutinitas seperti itu kita lakukan setiap bulan, mingguan dan kegiatan yang berwawasan bagi pengemudi. "Kita ada pelatihan, SOP dan kita sampaikan pelatihan-pelatihan segala bentuk, pelayanan, operasional dan berlalulintas," paparnya.
BACA JUGA: Janji Tindak Pemeras Pelanggar Jalur Transjakarta
Dijelaskannya, Awak teladan bulanan kita lakukan seleksi dimasing-masing anak perusahaan, eksekutif, dan regulernya. Jadi 3 bulan sekali diberikan reward. Pesan khusus kegiatan itu, adanya Awak teladan ini, akan menjadi suatu kebanggaan dan tetap mempertahankan bahwa yang kita lakukan itu ada hasilnya."Ini lebih umum, diperusahaan kedisiplinan, dll kita nilai lebih ketat lagi. Kita juga dapatkan juara Nasional 2010-2013," tambah Agus Sulistiyono, Vice President Operasional Blue Bird.
Sementara, Kadishub DKI, Udar Pristono mengatakan, berkaca pada kegiatan ini, dapat dilihat kecelakaan lalulintas itu disebabkan oleh tiga faktor yaitu manusia, kendaraan, dan jalanan serta perlengkapannya. Untuk pengemudi harus ada perhatian khusus, akibatnya banyak sopir tembak, peranan operator sangat besar."Untuk memancingnya dilakukan tes, siapa yang berkualitas Awak akan dites," ujarnya dalam acara penyerahan piagam penghargaan dan hadiah kepada Pengemudi Kendaraan Umum Teladan dan Pelopor Keselamatan Lalulintas dan Angkutan Jalan.
BACA JUGA: Jumlah Loket di Stasiun Gambir Berkurang
Lalu, Udar menjelaskan, operatornya dihulu juga memegang peranan penting, lalu manajemen yang baik. Ada kontrol yang baik, sopir diperiksa administrasinya SIM-nya sama atau tidak dengan wajahnya, serta pakai seragam resmi tidak. "Tapi operator kita ini masih banyak yang abal-abal," ungkap Udar.
Ditambahkannya, operator itu ada izinnya dan punya syarat yang harus dipenuhi. Merubah budaya berpuluh-puluh tahun itu harus ditata."Kalau bagus Awaknya kan yang bagus operatornya juga. Awak teladan ini dinilai sejak dua bulan lalu, mereka ikut pelatihan, melakukan tes dari 150 pengemudi, diambil 10 yang terbaik."Kan itu kepercayaan masyarakat," tuturnya.
BACA JUGA: Renovasi Museum Fatahillah Telan Rp 22 M
"Imbauan saya untuk meningkatkan teladan simple, tanggungjawab pada diri sendiri dulu. Otomatis punya tanggungjawab kepada orang lain (penumpang), di DKI sulit karena banyak faktor untuk melanggar lalulintas," tutup juara 1 AKUT I DKI 2013, Pengemudi Terbaik di Blue Bird Group, Dedi Soemantri. (ibl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Tetapkan UMP DKI 2014 Rp2,4 Juta
Redaktur : Tim Redaksi