Lombok Travel Mart Targetkan Transaksi Rp 60 Miliar

Sabtu, 25 Maret 2017 – 15:14 WIB
Lombok Travel Mart (LTM) yang ke- IV di Hotel Ombak Paradise. Foto: Kemenpar

jpnn.com, LOMBOK BARAT - Lombok tetap dianggap strategis bagi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Selain menjadi salah satu top destinasi dari 10 Bali Baru, Mandalika, Lombok juga sudah masuk radar pilihan travellers.

BACA JUGA: Dongkrak Perekonomian, Kaltim Andalkan Sungai Mahakam

TripAdvisor menempatkan Lombok sebagai sembilan besar pilihan travellers untuk kategori best destination Asia.

Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu pun mendukung perhelatan Lombok Travel Mart (LTM) yang ke- IV di Hotel Ombak Paradise, Lombok, pada 24-26 Maret 2017.

BACA JUGA: Ini Keunggulan Big Data untuk Hitung Wisatawan

”Kami akan tebar branding pesona Indonesia maupun branding Wonderful Indonesia di acara tersebut. Kemenpar akan mendukung acara table top yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret malam harinya di ajang LTM itu,” ujar Deputi Pengembangan Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti.

Melalui Asisten Deputi Bisnis dan Pemerintahan, Kemenpar juga akan berpromosi di ajang tersebut terutama sepuluh destinasi prioritas atau biasa disebut Bali Baru.

BACA JUGA: Demi Pariwisata, Gubernur Tolak Investasi Berat di Sini

Seperti diketahui, LTM IV merupakan gawean Dinas Pariwisata NTB bekerja sama dengan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) yang sudah dipastikan akan dihadiri 250 buyers dari dalam dan luar negri.

Para peserta dari mancanegara sudah hadir dan menyeberang ke Gili Air sejak 24 Maret pukul 13:00.

Sebelumnya, para buyers dan sellers dijamu di coffee break welcome dan registrasi di Hotel Dpraya Hotel.

Seluruh buyers dan sellers diberikan suguhan welcome dinner dan opening ceremony pada 24 Maret.

”Nanti Kemenpar akan mengajak mereka untuk melihat Gili Trawangan, setelah menikmati Gili Air, tujuannya jelas agar mereka semakin lengkap dan bisa menjual destinasi di Lombok dengan sempurna, setelah itu malam harinya akan diadakan table top yang didukung oleh kami,” ujar wanita berhijab itu.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Fauzal rencananya membuka acara tersebut.

Menurut Kata Lalu, LTM IV ditargetkan total nilai transaksi bisa mencapai Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar dengan 254 buyer dari dalam dan luar negeri.

Misalnya, agen travel dari Australia, India, Singapura, dan Malaysia, dan juga akan didukung sekitar 30 seller.

”Target ini meningkat dari realisasi transaksi selama tiga LTM terakhir. Tercatat pada LTM I total transaksi sebesar Rp 30 miliar dengan 150 buyer, LTM II sebesar Rp 40 miliar dengan 200 buyer, dan LTM III sebesar Rp 45 miliar dengan 220 buyer. Tentu di LTM IV ini harus bertambah lagi,” kata Lalu.

Lalu menambahkan, proses seleksi buyer juga dilakukan semaksimal mungkin dan sangat selektif agar menghasilkan buyer yang berkualitas.

Untuk buyer lokal, pihak panitia berkoodinasi dengan DPD ASPPI NTB dan DPD ASPPI daerah lain yang mengirimkan buyer ke LTM IV.

Sedangkan untuk buyer dari mancanegara diseleksi langsung oleh Kementerian Pariwisata.

”Agar wisman datang dengan paket-paketnya yang cantik dan jumlah yang banyak, dan pariwisata Indonesia terus semakin bergairah,” ujar Lalu.

Menpar Arief Yahya di setiap travel mart juga menyebut, trend ke depan adalah digital online travel.

Karena itu, dia mengingatkan agar segera bertransformasi ke digital. Jika belum punya platform-nya, dia mempersilakan untuk bergabung ke ITX, Indonesia Tourism Xchange, yang di-endorse oleh Kemenpar.

Dengan digital, kata Menteri Arief, akan semakin mudah mengakses pasar global. Bisa bertemu dengan wholeseller dan OTA - online travel agent seluruh dunia.

"Platform-nya sudah disediakan ITX. Dari look, book, pay bisa diakses dari smartphone," kata Arief.

Menurut Arief, digital lifestyle itu sudah menjadi keniscayaan. Cepat atau lambat akan terjadi dan kehidupan masyarakat semakin banyak menggunakan digital. Travellers sudah melakukannya, 70 persen orang search and share menggunakan digital.

"Ketika customers sudah berubah, maka konyol kalau kita tidak melakukan transformasi perubahan ke digital. Kita akan semakin ditinggalka, karena future customers adalah digital lifestye," ungkap mantan Dirut PT Telkom itu. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NSPK dan SOP Rampung, Kemenpar Tancap Gas


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler