NSPK dan SOP Rampung, Kemenpar Tancap Gas

Minggu, 19 Maret 2017 – 21:41 WIB
Arief Yahya. Foto: JPNN

jpnn.com, BOGOR - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) baru saja tuntas menyusun norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) dan SOP pendukungan kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), di Bogor, 17-19 Maret.

Kemenpar tinggal menggenjot sektor MICE untuk menjaring travellers yang punya spending besar, masif dan sustainable.

BACA JUGA: Ada JITEX untuk Promosikan Destinasi Wisata Baru di DIY

”Ini acara sangat bagus. Bukti bahwa  Kemenpar sudah sangat memahamai bahwa destinasi MICE di Indonesia itu harus terus diaktivasi, terutama melihat bahwa setiap destinasi itu sudah ada fasilitas-fasilitasnya, jadi potensi MICE-nya besar,” ujar praktisi MICE Ida Bagus Lolec Surakusuma yang juga menjadi pembicara di acara tersebut.

Seperti diketahui, ini adalah program kerja Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar.

BACA JUGA: Labuan Bajo Terus Bersolek demi Memikat Turis

Acara ini menghadirkan pembicara-pembicara andal. Mereka membahas paparan yang kaitannya dengan kriteria pendukungan MICE dan SOP birokrasi di lingkungan Kemenpar.

Pria yang biasa disapa Lolec itu mengatakan, fasilitas dan destinasi saat ini semua fisiknya sudah ada, kemampuan SDM-nya juga sudah ada dan lebih bagus lagi jika terus ditingkatkan.

BACA JUGA: Batam Tak Masuk Destinasi Unggulan Pariwisata, Padahal

”Ini kenapa saya katakan sangat bagus jika pemerintah melalui Kemenpar terus melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini, apalagi jika dilakukan dan digaungkan di destinasi-destinasi daerah lainnya. Karena nantinya, akan kelihatan apa yang dilakukan pemerintah yakni mendidik masyarakat terkait MICE. Karena MICE itu oppurtinity-nya  sangat besar, dan dampak ekonominya juga dahsyat, karena MICE itu jumlahnya sangat besar dan pengeluarannya juga sangat besar, yang menikmati rakyat kita,” tambah pria yang sudah berkecimpung di dunia MICE selama 40 tahun itu.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, NSPK dan SOP ini akan terus dilanjutkan, dirapikan dan nantinya akan dimintai persetujuan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Esthy mengatakan, tujuan utamanya proses pembuatan NSPK adalah agar kegiatan MICE nanti bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsi kerja dan semua aturan birokrasi yang ada di Kemenpar.

”Poin utamanya adalah kami siap tancap gas setelah ini, semua yang berpotensi mendatangkan wisman, kami akan lakukan dengan solid, speed dan smart sesuai dengan arahan Pak Menteri Arief Yahya,” ujar Esthy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Pariwisata Indonesia bukan saja tanggung jawab Kemenpar. Pariwisata Indonesia menjadi tanggung jawab semua elemen, khususnya pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan komunitas.

“Sinergi yang disebut dengan pentahelix tersebut menjadi kunci mengembangkan pariwisata Indonesia, khususnya dalam mewujudkan target tahun 2017 hingga 2019. Termasuk bagaimana mendatangkan wisata MICE ke tanah air,” ujar Arief.

Arief juga menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah menetapkan pariwisata sebagai sektor andalan yang harus didukung oleh semua sektor lain terutama sektor infrastruktur dan transportasi dalam mempercepat tercapainya target pariwisata 2019. 

Unsur pentahelix pariwisata juga sebagai wujud kekuatan sinergi pariwisata nasional dalam mendukung percepatan pembangunan kepariwisataan untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantaran (wisnus) pada 2019 mendatang.

Sementara itu, dalam acara tersebut Kemenpar mendatangkan pembicara-pembicara andal.

Di antaranya adalah Christina Rudatin (akademisi MICE), Wisnu Sulaeman (praktisi MICE), Wini Kartini Yonition (salah satu Direktur Asperapi) dan Istyadi Insani dari Kementerian PAN RB.

”Pentingnya saya menjadi pembicara adalah agar birkorat dalam hal ini Kemenpar paham dengan aturan dan garis komandonya. Memahami tugas dan fungsinya, dan bisa menjalankan perannya sesuai dengan kewenangan yang dimiliki sehingga pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien,” ujar Istyadi.

Saat paparan dan workshop, semua peserta terlihat antusias dan fokus memperhatikan semua pembicara dengan baik. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidik Wisata MICE, Kemenpar Susun NSPK dan SOP Kegiatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler