Lompat dari Mobil Polisi, Dua Pengedar Narkoba Kritis

Senin, 07 Juni 2010 – 07:12 WIB
MEDAN- Dua pengedar sabu-sabu, Herman (37) warga Jalan HM Yakob, Kec Medan Perjuangan dan Zulfikar (42) warga Batang kuis, Sumatera Utara ini sungguh sangat nekadMeski sudah ditangkap petugas dan diborgol, keduanya berusaha melarikan diri dengan melompat dari mobil polisi yang hendak membawanya ke Mapolda Sumatera Utara

BACA JUGA: Dilarang Lewat, Sopir Truk Hajar PNS

Akibatnya, keduanya kritis
Karena saat melompat dari mobil yang melaju kencang itu, keduanya jatuh di jalan dengan kondisi terbentur aspal.

Informasi yang diperoleh POSMETRO MEDAN (JPNN grup), kedua tersangka ditangkap petugas Satuan Narkoba Poldasu

BACA JUGA: Mesin Dipanasi, Ditinggal Ambil Jaket, Motor Amblas

Saat itu, anggota Poldasu menyamar jadi pembeli sabu-sabu yang hendak dibeli itu sebanyak 10 jie (1 gram).  Polisi pun menghubungi keduanya lewat handphone
Tanpa curiga, Herman dan Zulfikar tertarik karena harga yang ditawarkan untuk satu jie terbilang tinggi yakni Rp1.275.000

BACA JUGA: Cari Katak, Jadi Korban Pembunuhan Sadis

Herman dan Zulfikar pun membuat janji ketemu di Jalan Batang Kuis tak jauh dari SPBU.

Polisi yang sudah lebih dulu tiba di lokasi yang dijanjikan akhirnya bertemu kedua tersangka yang datang mengendarai sepedamotorSingkat cerita transaksi pun dilakukanDan saat sabu-sabu itu dijual kepada polisi yang menyaru itu, keduanya langsung ditangkap, lantas dimasukkan ke dalam mobil kijang dengan tangan diborgol

Kedua tersangka pun didudukkan di bangku belakang yang rencananya akan dibawa ke PoldasuNamun di tengah jalan, tepatnya Jalan SM Raja samping jembatan sungai Amplas, kedua tersangka berhasil membuka borgolnya pakai kawat, lalu melompat dari dalam mobil yang melaju kencang itu.

Akan tetapi aksi lompat itu tak berjalan mulus, Zulfikar mengalami luka serius di kepalaSementara Herman yang juga tak berhasil kabur dihadiahi timah panasKeduanya dibawa ke RS Brimob

"Mobil kami kan kencang, tiba-tiba mobil jenis L300 yang di depan ngerem, di situ kedua tersangka lompatTapi terjatuhKalau borgolnya mereka buka pakai kawat,” jawab salah seorang petugas di RS Brimob, Medan

Pantauan POSMETRO MEDAN (JPNN Grup) di RS Brimob, kedua tersangka terbaring lemah di ruang IGDNamun Zulfikar yang mengalami luka di bagian kepala, belum sadarkan diriTampak selang infus terpasang dari mulutnyaSedangkan tangan dan kakinya berlumuran darah.

Sementara Herman yang dihadiahi timah panas di paha kanan, hanya bisa merintih di samping tubuh Zulfikar“Aku hanya kurir yang hanya diberi 1 persen setiap penjualanKami lima orang jadi kurirJadi saya cuma disuruh antar,” aku ayah beranak satu ini

Herman juga mengaku terpaksa berbisnis narkoba untuk menafkahi keluarganya"Untuk tambah-tambah pengahasilan," tutup pria berkepala plontos yang mengaku bekerja sebagai penjaga malam di Pajak Bengkok tersebut.(REZA/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pelajar Di Gilir Preman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler