Longsor dan Banjir Terjang Cianjur

Minggu, 21 Maret 2021 – 11:59 WIB
Jalan penghubung antar desa di Kampung Pasir Manis, Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, amblas akibat longsor, sehingga tidak dapat dilalui, Sabtu (20/3). Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

jpnn.com, CIANJUR - Dua rumah warga di Kampung Pasir Manis, Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, rusak berat akibat tertimpa material longsor. Sedangkan seratusan bangunan lainnya terendam banjir.

Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan.

BACA JUGA: Polisi Temukan Ini di Kap Mobil MK Cs, Modus Baru

"Longsor dan banjir yang melanda delapan kampung di Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, terjadi sejak Jumat sore (19/5) hingga Sabtu masih terjadi, dimana longsor menutup ruas jalan desa dan jalan antar kampung itu, berawal ketika hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam melanda kawasan tersebut," kata Irfan saat dihubungi, Sabtu.

Ia menjelaskan, dua rumah rusak berat akibat tertimpa material longsor tebing setinggi 12 meter, beruntung pemilik yang saat itu tengah berada di dalam rumah, berhasil menyelamatkan diri, sebelum material menghantam bangunan.

BACA JUGA: Lihat Baik-baik Perawakan Orang Ini, Ada yang Kenal? Waspada

Tidak hanya merusak rumah, jalan penghubung antar desa dan delapan kampung di wilayah tersebut, amblas terbawa longsoran tanah (Sabtu 20/3), sehingga untuk sementara tidak dapat dilalui kendaraan, namun tidak sampai membuat kawasan tersebut terisolir karena terdapat jalan alternatif.

"Material longsor juga menutup akses jalan kabupaten penghubung antar kecamatan dan desa yang membentang di Kampung Pasir Manis, namun upaya tim gabungan meski dengan alat manual sudah dapat membuka kembali akses jalan menjelang siang," katanya.

BACA JUGA: Peringatan Kewaspadaan: Ada Potensi Puting Beliung, Banjir, dan Longsor

Tidak hanya longsor, akibat hujan deras dengan intensitas lama, juga menyebabkan delapan kampung lainnya, terendam banjir setinggi 100 centimeter. Namun tidak ada laporan rumah yang rusak berat atau sedang, hanya seratusan rumah dilaporkan terendam.

"Kami masih melakukan pendataan, petugas dan bantuan logistik, sudah dikirim ke lokasi, namun hingga saat ini, petugas dan relawan masih melakukan pendataan terkait berapa banyak rumah dan perkampungan yang terdampak longsor dan banjir di Desa Sukajembar," katanya.

Sementara Kepala Desa Sukajembar, Dadang Romdona, menambahkan banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cijembar, menyebabkan 25 hektare area pesawahan di delapan kampung seperti Sindang Reret, Sindang Lengo, Babakan Lapang, Cisampih, Buni Jaya, Citamiang Ridogalih dan Kampung Lemah Duhur, terendam banjir.

"Sebagian besar area pesawahan sudah siap panen, sehingga sebagian besar pemilik mengalami gagal panen dengan kerugian ditaksir lebih dari lima ratus juta. Harapan kami pemerintah daerah dapat memberikan batuan, baik untuk rumah warga yang rusak atau bibit padi untuk petani," katanya.

Hingga Sabtu sore air masih mengenangi perkampungan warga, dengan ketinggian yang sudah berkurang hingga 50 sentimeter, namun sebagian besar warga tetap bertahan di rumahnya masing-masing dengan harapan air segera surut dan tidak terjadi banjir susulan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler