jpnn.com, GORONTALO - Bencana tanah longsor terjadi di Gorontalo tepatnya di antara Desa Kasia dan Desa Mebongo, Kecamatan Sumalata, pada Jumat (1/3).
Akibat kejadian tersebut, akses jalan di lintas Sulawesi bagian barat Gorontalo Utara, itu tak bisa dilalui setelah tertutup material longsor.
BACA JUGA: 5 Orang Meninggal Dunia Akibat Bencana Tanah Longsor di Luwu
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara Suleman Lakoro di Gorontalo, Jumat, mengatakan longsor menutup seluruh badan jalan di lintas Sulawesi tersebut dengan ketinggian mencapai 25 meter.
"Jalan tertutup total sebab tidak hanya tanah, tetapi terdapat batu besar yang menutup badan jalan, sehingga sangat sulit dibersihkan dalam waktu cepat," kata Suleman Lakoro.
BACA JUGA: 4 Orang Tewas Akibat Tertimbun Tanah Longsor di Luwu Sulsel
Pihaknya mencatat sebanyak delapan titik longsor terjadi di wilayah barat itu.
Pemkab, kata dia, telah berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan untuk mengerahkan alat berat agar pembersihan material longsor segera dilakukan.
BACA JUGA: Banjir Bandang & Tanah Longsor Menerjang Sumbawa
Mengingat alat berat yang ada di Desa Tolinggula Pantai, Kecamatan Tolinggula, tidak dapat menembus lokasi. Selain itu jaringan telekomunikasi pun terputus.
"Sudah sekitar satu jam alat berat dari Kota Gorontalo dan Paguyaman, Kabupaten Gorontalo, bergerak menuju titik longsor. Kemungkinan tiga hingga empat jam lagi segera tiba di lokasi," katanya.
Pemkab Gorontalo Utara langsung berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan mengingat akses lintas Sulawesi tersebut tertutup total, bahkan kendaraan sejenis motor tidak dapat melintas.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean