Longsor Susulan, Rumah Rusak Parah Jadi Delapan

Selasa, 05 Januari 2016 – 04:15 WIB
Foto: Batam Pos/ JPNN

jpnn.com - SEIBEDUK - Musibah longsor yang terjadi Bukit Kemuning Mangsang dan menimpa rumah warga di perumahan Nusa Indah belum sepenuhnya usai, longsor susulan terjadi Minggu (3/1) sekitar pukul 23.00 WIB.

Akibat longsor tersebut rumah yang semula hanya empat yang rusak parah kini menjadi delapan unit yakni menimpa rumah di Blok D4 dari nomor satu hingga lima sementara di Blok D3 dari nomor satu hingga tiga.

BACA JUGA: Gara-Gara Ini, Tersangka Pembunuhan Ini Praperadilkan Polresta Barelang

"Tadi malam longsor lagi. Data rumah yang rusak sudah diperbaharui," ucap Ketua RT 01 RW 22, Sony Irmen saat di temui di lokasi kejadian, seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Senin (4/1) siang.

Berdasar data pembaharuan dari posko, rincian kerusakan yakni delapan unit rusak parah, dua lainnya rusak sedang sementara 11 rumah mengalami rusak ringan. "Statusnya yang rusak sedang jadi parah dan yang ringan jadi sedang," jelas Sony.

BACA JUGA: Brrong..brrong, Puluhan Motor dengan Knalpot Bising Terjaring Razia

Untuk menghindari kemungkinan terjadi longsor susulan lagi, selain warga yang rumahnya tertimpa tanah, warga yang lain yakni yang berpotensi terkena musibah longsor juga ikut mengungsikan diri.

"Makanya kami ungsi ke posko, takutx jatuh retak ke lagi udah mulai retak retak yang lain juga," katanya lagi.

BACA JUGA: BPKP Sumut Dicap Lamban

Total 152 jiwa mengungsi dari 42 kepala keluarga yang menempati 44 unit rumah yang tersebar di Blok D4, D3, D7, C1 serta Blok C2 yang diungsikan.

Sementara itu Ketua RT 02, Amirul Hakim mengatakan warga yang laki-laki akan menempati posko sementara warga perempuan serta anak-anak disebar di beberapa rumah warga bahkan ada yang memilih untuk tinggal di rumah kerabat masing-masing.

"Yang tidur di posko bapak-bapak, kita sambilan monitor di atas (longsor, red). Bisa saja ada longsor lagi malam," kata Amirul.

Lantaran berpotensi terjadi longsor susulan, warga kian was-was bahkan ada yang enggan menempati kembali rumah di perumahan tersebut, seperti yang disampaikan pemilik rumah di Blok D3 nomor 1 Doni Hendra.

Dia lebih memilih untuk pindah atau menyewakan rumah yang ditempatinya sejak enam tahun terakhir tersebut.

"Kalau tinggal terus bunuh diri namanya. Jika bukitnya dipotong dan diberi batu miring berani saya," kata Doni selepas membereskan barang-barangnya yang hendak akan dibawa ke rumah kerabatnya di Bilangan Batuaji.

Sikap waspada juga disampaikan warga lain, Herman yakni penghuni rumah di Blom C2 nomor 5.

"Yang kita waspadai bukit besar itu, ini saja udah mulai mendung lagi," ujarnya.

Hingga kini dia masih menunggu info dari pihak terkait tentang tingkatan bahaya sebagai bahan pertimbangan warga lebih lanjut. (cr13/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen: Raperda APBD Kepri 2016 Cacat Prosedur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler