jpnn.com, SURABAYA - Lonjakan kasus di Kabupaten Bangkalan baru-baru ini dikaitkan dengan temuan varian baru Covid-19 oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair).
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih mengatakan varian baru yang diumumkan itu berasal dari spesimen satu bulan lalu.
Varian yang ditemukan dari spesimen warga Bangkalan bukan termasuk dalam kasus yang terjadi baru-baru ini.
"Kemarin yang menyebar itu adalah 12 Mei, hasil satu bulan yang lalu," ujar dia, Rabu (9/6).
Dia menjelaskan hasil whole genome sequencing dari ITD membutuhkan proses yang cukup lama.
Sehingga ketika hal itu diumumkan, bukan sengaja bertepatan dengan kasus yang sedang mengalami lonjakan sampai menjadi perhatian nasional.
"Jadi, jangan dikaitkan karena nanti berpengaruh pada psikologis para pasien," tutur dia.
Nasih mengatakan sampel varian Alpha Covid-19 itu berasal dari spesimen Pekerja Migran Indonesia (PMI). Seharusnya sebelum kembali ke tempat asal mereka dites usap dahulu.
Setelah diketahui positif, mereka juga diisolasi secara terpusat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI). Sehingga penularan yang akan terjadi di kampung halaman berpeluang kecil sekali.
"Itu (spesimen yang sudah diteliti, red) yang dibawa oleh pekerja migran. Bukan berasal dari kasus belakangan ini (Bangkalan,red)," tegas dia.
Nah, terkait kemungkinan adanya mutasi virus corona di Bangkalan hingga membuat lonjakan kasus, Nasih menyebut pihaknya masih melakukan penelitian lanjutan.
Saat ini peneliti di ITD sedang melakukan penelitian terhadap spesimen dari Bangkalan.
"ITD sekarang sedang dalam proses identifikasi. Yang baru masuk kemarin ada beberapa sampel," kata Nasih. (mcr12/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA JUGA: HD Berbuat Dosa Besar, Istri: Kalau Bisa Dihukum Mati
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Maut, Yohanes Tewas, Lihat Tuh Kondisi Motornya
Redaktur & Reporter : Arry Saputra