Loyalis Anis Matta Dipereteli, Kok PKS Jadi Begini?

Senin, 09 April 2018 – 10:50 WIB
Mantan Presiden PKS Anis Matta. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik menyayangkan adanya pembersihan terhadap para loyalis Anis Matta dari posisi-posisi penting di partainya. Menurut Mahfuz, langkah PKS memereteli para pengikut Anis akan merugikan partai pimpinan M Sohibul Iman itu dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan persiapan Pemilu 2019.

“Saya juga heran. Itu bukan tradisi organisasi di PKS. Pergantian mendadak dan sepihak, tanpa alasan dan prosedur yang jelas seperti diatur AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga, red),” ujar Mahfuz melalui pesan singkat, Senin (9/4).

BACA JUGA: Gatot Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo asalkan PKS Serius

Setidaknya terdapat sejumlah ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS yang dikenal sebagai loyalis Anis dan tiba-tiba diganti. Antara lain ketua DPW PKS Jawa Tengah, ketua DPW PKS Sulawesi Tengah dan ketua DPW PKS Sumatera Selatan.

Kabarnya, sejumlah ketua DPW PKS lainnya juga bakal dicopot. “Dalam ingatan saya sejak awal berdiri partai ini tahun 1999, baru pada era kepengurusan sekarang terjadi kasus penggantian pengurus secara dadakan dan pemecatan kader dalam jumlah yang terus bertambah,” sambung Mahfuz.

BACA JUGA: PKS Tetap Terima Jika Prabowo Batal Jadi Capres Gerindra

Mahfuz Sidik.

Legislator PKS yang akrab disapa dengan panggilan Ustaz Mahfuz itu menambahkan, langkah PKS membersihkan loyalis Anis bukannya tanpa risiko. Sebagai contoh, keputusan PKS memecat Fahri Hamzah justru berbuah perkara hukum yang kini masih berproses di pengadilan.

BACA JUGA: Komentar Politikus PKS soal Puisi Sukmawati Soekarnoputri

Selain itu, para ketua DPW PKS yang tiba-tiba dicopot juga akan mengikuti jejak Fahri menempuh jalur hukum. “Ya sah dan wajar saja kalau ada pihak yang merasa dizalimi lalu menggugat secara hukum,” tegasnya.

Dia menduga pembersihan terhadap loyalis Anis merupakan buah persaingan internal untuk memperebutkan tiket calon presiden dari PKS. “Permainan kontestasi diam-diam pencapresan di PKS keras sekali, sangat keras. Segala cara sudah dipakai,” tegasnya.

Ironisnya, tindakan pencopotan ataupun sanksi lainnya hanya dikenakan kepada para pendukung Anis. “Setahu saya kalau ada pengurus atau kader yang terlibat sebagai relawan atau tim pemenangan Anis Matta pasti akan berurusan sanksi. Mulai dari teguran, peringatan, penggantian hingga pemecatan,” tuturnya.

Karena itu Mahfuz mengkhawatirkan konsolidasi PKS dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019 bakal terganggu. Sebab, elite PKS yang harusnya fokus menghadapi tahun politik justru menyibukkan diri untuk menyingkirkan Anis dan orang-orangnya.

“Pilkada 2018 di depan mata. Pemilu 2019 tinggal setahun lagi. Apakah PKS akan menghabiskan hari-hari itu dengan mengganti dan memecat kader sendiri? Jangan-jangan karena bicara terbuka begini, saya pun akan segera masuk daftar,” kata Mahfuz.(jpg/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladeni Fahri, Presiden PKS Siap Kapan pun Dipanggil Polisi


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler