jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo mengungkapkan, pihaknya memiliki paradigma baru untuk memberikan perluasan dan perbaikan layanan dalam solusi pembiayaan.
Saat ini, LPDB-KUMKM terus berupaya menjadi institusi pembiayaan yang inklusif dan berbasis teknologi.
BACA JUGA: Kang Hasan Semangati Kalangan Perempuan Pelaku UMKM di Bogor
”Misi kami ialah agar sukses penyaluran, sukses pemanfaatan, dan sukses pengembalian. Kami juga ingin semakin inklusif,” tutur Braman, Selasa (30/1).
Per 31 Desember 2017, LPDB-KUMKM berhasil menyalurkan pembiayaan kepada 1.014.078 pelaku UMKM dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.847.787 orang.
BACA JUGA: Persaingan Makin Ketat, UMKM Harus Ubah Strategi Pemasaran
Realisasi penyaluran dana bergulir pada 2017 mencapai 79,40 persen dari target atau Rp 793,9 miliar.
Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Iman Pribadi menuturkan, pihaknya juga sedang berfokus untuk menjalankan tiga fase yang menjadi road map.
BACA JUGA: 8 Juta UKM Bakal Masuk Pasar Daring
Yakni, fase konsolidasi, kolaborasi dan perbaikan infrastruktur, serta penguatan basis dalam financial technology (fintech).
Iman menyebut kolaborasi menjadi kunci dan pihaknya semakin fokus dan serius dalam menjalin kerja sama dengan lembaga perbankan, dinas koperasi, dan lembaga penjaminan.
Dalam hal pengembangan fintech, LPDB-KUMKM mulai berkolaborasi dengan beberapa penyelenggara fintech yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada 2018, LPDB-KUMKM juga akan membangun core micro financing system (CMFS).
Tujuannya mempermudah koperasi, UMKM, dan stakeholder dalam mengontrol dan mengakses pembiayaan.
Tahun ini penyaluran dana bergulir ditargetkan Rp 1,2 triliun.
Sebesar Rp 750 miliar dialokasikan dengan pola konvensional dan Rp 450 miliar untuk pola syariah. (mul/c6/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Politik Jadi Peluang Emas Pelaku UMKM
Redaktur & Reporter : Ragil